Banner

Survei: Mayoritas konsumen China hargai perlindungan merek dagang

Foto yang diabadikan pada 6 November 2021 ini memperlihatkan stan milik raksasa mainan LEGO Group di Area Ekshibisi Barang Konsumen di Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keempat di Shanghai, China timur. (Xinhua/Liu Ying)

Konsumen China percaya bahwa perlindungan merek dagang akan membantu menciptakan lingkungan persaingan yang adil, menjaga citra dan reputasi perusahaan, serta melindungi hak dan kepentingan konsumen.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Konsumen China memiliki tingkat kesadaran yang relatif tinggi dalam hal hak kekayaan intelektual (HAKI) dengan mayoritas konsumen tersebut menghargai perlindungan merek dagang, ungkap sebuah survei industri.

Sekitar 85 persen konsumen yang disurvei mengatakan mereka memperhatikan merek dagang asli saat membeli produk, menurut laporan bersama oleh perusahaan analisis data komersial domestik CBNData dan raksasa mainan global LEGO Group, mengutip hasil dari 2.000 kuesioner daring.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa 69 persen konsumen yang disurvei setuju dengan pentingnya perlindungan merek dagang, dan mereka akan bertindak sesuai hal itu saat melakukan aktivitas pembelian.

Konsumen China percaya bahwa perlindungan merek dagang akan membantu menciptakan lingkungan persaingan yang adil, menjaga citra dan reputasi perusahaan, serta melindungi hak dan kepentingan konsumen, menurut laporan tersebut.

Banner

Pada akhir Juni 2022, China memiliki sekitar 40,55 juta merek dagang terdaftar yang efektif, naik 20,9 persen dibandingkan dengan satu tahun lalu, menurut data dari Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional China.

“Sebagai perusahaan multinasional yang memiliki komitmen jangka panjang di China, kami sangat menghargai upaya berkelanjutan otoritas China dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan melalui semua kerja keras ini dan kemajuan di bidang HAKI, serta lainnya,” kata Robin Smith, Wakil Presiden dan Penasihat Umum LEGO Group untuk China & Asia-Pasifik.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan