Banner

Pemantau iklim UE: Mei jadi bulan terpanas ke-12 yang pernah tercatat

Seorang anak menyegarkan diri di sebuah air mancur di Mexico City, Meksiko, pada 15 Mei 2024. Menurut Badan Meteorologi Nasional Meksiko, gelombang panas akan berakhir pada pekan ini, namun suhu udara masih akan berada di atas 40 derajat Celsius di banyak negara bagian. (Xinhua/Francisco Canedo)

Suhu rata-rata global untuk Mei 2024 adalah 1,52 derajat Celsius di atas rata-rata praindustri pada 1850-1900, menandai bulan ke-11 berturut-turut pada atau di atas 1,5 derajat Celsius.

 

Brussel, Belgia (Xinhua) – Bulan lalu merupakan Mei terpanas yang pernah tercatat secara global, menandai bulan ke-12 secara beruntun dengan rekor suhu rata-rata global tertinggi, seperti diungkapkan jaringan pemantau iklim Uni Eropa (UE) pada Rabu (5/6).

Data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus (Copernicus Climate Change Service/C3S) UE mengungkapkan bahwa suhu udara permukaan rata-rata global untuk Mei 2024 adalah 0,65 derajat Celsius di atas rata-rata pada 1991-2020.

“Ini mengejutkan, namun tidak mengherankan bahwa kita mencapai rekor 12 bulan beruntun ini,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo dalam sebuah pernyataan.

Dirinya mengungkapkan bahwa meskipun rentetan bulan yang memecahkan rekor ini pada akhirnya akan berakhir, pola perubahan iklim secara keseluruhan akan terus berlanjut, tanpa ada tanda-tanda pemulihan yang terlihat.

Banner
Suhu rata-rata global
Seorang pria mendinginkan diri di jalan saat gelombang panas di Lahore, Pakistan, pada 22 Mei 2024. Suhu udara di kota tersebut diperkirakan akan mencapai 47 derajat Celsius dalam beberapa hari ke depan. (Xinhua/Sajjad)

Suhu rata-rata global untuk Mei 2024 adalah 1,52 derajat Celsius di atas rata-rata praindustri pada 1850-1900, menandai bulan ke-11 berturut-turut pada atau di atas 1,5 derajat Celsius, menurut data C3S.

Data pada Rabu itu juga menunjukkan bahwa suhu rata-rata global selama 12 bulan terakhir adalah yang tertinggi yang pernah tercatat, yaitu 0,75 derajat Celsius di atas rata-rata pada 1991-2020 dan 1,63 derajat Celsius di atas rata-rata praindustri pada 1850-1900.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan