Sistem Autonomous Rail Rapid Transit mengintegrasikan sejumlah teknologi canggih seperti lintasan virtual, navigasi BeiDou, pengemudian otonomos, dan tenaga baterai murni.
IKN, Kalimantan Timur (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, pada Selasa (13/8) mencoba menaiki sistem Trem Otonomos atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) buatan China di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sistem ART di IKN, sebuah proyek kolaborasi antara CRRC Group China dan NORINCO International China, saat ini sedang dalam uji coba operasional di sana.
Sebelumnya pada hari itu, saat berbicara di hadapan para gubernur, wali kota, dan bupati dalam sebuah pertemuan di IKN, Jokowi memberikan perbandingan biaya antara ART dan sistem kereta konvensional, menggarisbawahi bahwa sistem ART jauh lebih murah.
“Untuk yang satu ini, kereta otonomos memang lebih murah karena tanpa rel, hanya menggunakan magnet. Per unit untuk tiga gerbong, harganya sekitar 74 miliar rupiah,” jelasnya, membandingkannya dengan biaya sistem Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang terus meningkat.
Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa ART dapat memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan dan hemat biaya dibandingkan sistem kereta konvensional, terutama di kota-kota yang semakin padat.
“Sistem ART adalah representasi dari pencapaian teknologi tinggi China dan telah digunakan secara komersial di beberapa kota di China dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Kami tetap berdedikasi untuk mempromosikan sistem ini di Indonesia dan pasar internasional lainnya, serta berkontribusi pada pengembangan transportasi hijau global,” kata Wang Xiaobing, Wakil Manajer Umum NORINCO International.
“Pada Sabtu (17/8) pekan ini, sistem ART akan dipamerkan pada perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-79,” imbuh Wang.
Menurut Wang, sistem ART mengintegrasikan sejumlah teknologi canggih seperti lintasan virtual, navigasi BeiDou, pengemudian otonomos, dan tenaga baterai murni.
Dibandingkan dengan trem konvensional yang berkapasitas sama, sistem ART menawarkan sejumlah keunggulan termasuk biaya konstruksi yang lebih rendah, jangka waktu proyek yang lebih pendek, dan fleksibilitas yang lebih besar. Selain itu, kapasitasnya yang tinggi dan nol emisi karbon diperkirakan akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di masa mendatang dan tekanan lingkungan di IKN.
Selama dua bulan ke depan, NORINCO International dan CRRC Group akan terus melakukan uji coba operasional sistem ART. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia akan melaksanakan pengujian dan evaluasi teknis secara komprehensif, dan perusahaan tersebut akan melakukan optimalisasi yang diperlukan berdasarkan hasilnya guna memastikan kelancaran operasional di Indonesia.
Sebagai kontraktor umum untuk sistem kereta api CRRC sekaligus mitra eksklusif untuk ART di Indonesia, NORINCO International bekerja sama erat dengan CRRC Group untuk memastikan keberhasilan penerapan sistem ART di IKN.
Laporan: Redaksi