Banner

Feature – Serial drama TV antikemiskinan China diterjemahkan untuk para pemirsa di Arab

Foto dari udara yang diabadikan pada 15 Juli 2021 ini memperlihatkan pemandangan Kota Minning di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut. (Xinhua/Wang Peng)

Serial drama TV Shanhaiqing, yang juga dikenal dalam judul Bahasa Inggris ‘Minning Town’, diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab untuk para pemirsa di negara-negara Timur Tengah.

 

Yinchuan, China (Xinhua) – ‘Shanhaiqing’, serial drama televisi (TV) populer China yang mengisahkan tentang upaya pengentasan kemiskinan negara itu, telah diterjemahkan dan disulihsuarakan untuk para pemirsa di negara-negara Arab.

‘Shanhaiqing’, yang juga dikenal dalam judul Bahasa Inggris ‘Minning Town’, menceritakan tentang penduduk desa pada 1990-an di Xihaigu, Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia di China barat laut, ketika mereka direlokasi dari wilayah pedalaman di pegunungan ke daerah layak dihuni di dekat Sungai Kuning. Mereka membangun rumah baru di Minning dari nol dengan bantuan dari Provinsi Fujian di China timur, yang merupakan provinsi pesisir yang relatif makmur.

Puluhan orang dari China dan negara-negara Arab berpartisipasi dalam proyek penerjemahan dan sulih suara drama TV tersebut. Tim itu menghabiskan waktu lebih dari empat bulan untuk menyederhanakan teks dan menyempurnakan naskah drama.

Drama TV tersebut diangkat dari kisah nyata. Karakter-karakter dalam drama itu tidak berbicara dalam bahasa Mandarin standar, tetapi dalam dialek yang digunakan oleh masyarakat di China barat laut, yang memperkuat kredibilitas adaptasi dramatis.

“Untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih baik kepada para pemirsa lokal, kami memilih dialek-dialek populer dari negara-negara Arab untuk terjemahan dan sulih suara kami,” kata Ma Xuejun, kepala tim penerjemahan.

Setidaknya tiga pengisi suara diminta untuk melakukan perekaman suara setiap karakter utama di drama TV itu, dan dipilihlah pengisi suara yang paling cocok dengan penampilan dan nada suara dari karakter-karakter tersebut.

Samer Safaf, pengisi suara tokoh utama bernama Ma Defu, sangat tersentuh oleh kegigihan dan keberanian yang dimiliki oleh kader desa itu. Meski menghadapi sejumlah kesalahpahaman dan penolakan, Ma Defu terus membujuk penduduk desa lainnya untuk pindah ke Kota Minning dan membangun kembali rumah baru di Gurun Gobi.

Samer, yang merupakan lulusan dari Higher Institute of Dramatic Arts di Suriah, merasa Ma Defu menunjukkan arti dari harapan. “Mungkin ini yang ingin ditunjukkan oleh serial drama TV ini kepada kita. Dengan harapan seperti itu, China secara bertahap menjadi raksasa ekonomi dari nol,” ujar pria berusia 32 tahun itu.

El Batoul Nejjaoui, seorang wanita asal Maroko yang bekerja untuk tim penerjemahan takarir (subtitle), bekerja di Yinchuan, ibu kota Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, selama lebih dari empat tahun. Dia mengunjungi Minning, yang kini menjadi kota makmur dengan 66.000 penduduk, untuk kali pertama setelah menyaksikan serial drama TV tersebut.

“Sebuah perubahan besar terjadi di sana. Masa-masa penduduk desa harus bergulat dalam kemiskinan sudah berlalu,” ungkapnya.

“Mengakhiri kemiskinan merupakan tantangan global. Serial drama itu menampilkan bagaimana China memberantas kemiskinan dalam kehidupan nyata,” ujar Ma Xuejun, seraya berharap drama TV tersebut akan disambut baik oleh para pemirsa di negara-negara Arab.

China dan negara-negara Arab memiliki sejarah panjang dalam pertukaran bersahabat yang menampilkan kerja sama dan manfaat timbal balik. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua pihak menyaksikan berkembangnya pertukaran antarmasyarakat di bidang pendidikan, budaya, dan kesehatan.

‘Minning Town’ versi Arab sudah mulai ditayangkan di Sudan dan Mesir, serta akan disiarkan di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Arab lainnya, menurut tim penerjemahan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan