Banner

Israel sebut telah kuasai 40 persen wilayah Gaza City

Foto yang diabadikan pada 1 September 2025 ini memperlihatkan tenda-tenda untuk warga Palestina yang mengungsi di Jalan al-Rasheed, Gaza City. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Serangan baru Israel terhadap Gaza City, yang telah hancur akibat serangan intensif selama hampir dua tahun, menuai kecaman atas dampaknya terhadap warga sipil. Serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur kota, sebagian besar penduduk telah mengungsi berulang kali, dan kelompok bantuan menyebut kelaparan mulai meluas.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Juru bicara militer Israel, Effie Defrin, pada Kamis (4/9) mengatakan bahwa pasukan Israel telah menguasai sekitar 40 persen wilayah Gaza City dan akan “memperluas serta mengintensifkan” serangan dalam beberapa hari mendatang untuk merebut pusat perkotaan terbesar di daerah kantong pesisir tersebut.

Dalam sebuah taklimat media, Defrin mengatakan bahwa sebagai bagian dari serangan tersebut, yang menurutnya dimulai “dalam beberapa pekan terakhir,” puluhan ribu pasukan cadangan telah dikerahkan untuk bergabung dengan pasukan reguler yang saat ini bergerak di lingkungan Zeitoun, di sebelah tenggara Gaza City, serta di Sheikh Radwan, Gaza City utara.

“Hamas akan menghadapi kekuatan penuh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Gaza City,” kata Defrin. “Kami akan meningkatkan tekanan terhadap Hamas hingga mereka dikalahkan.”

Defrin juga menampilkan rekaman video dari udara yang memperlihatkan beberapa blok bangunan meledak, yang menurutnya merupakan penghancuran infrastruktur bawah tanah di Zeitoun.

Banner

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tawaran Hamas untuk mencapai “kesepakatan komprehensif” guna mengakhiri perang dan membebaskan para sandera, yang digambarkannya sebagai “propaganda.”

Serangan baru Israel terhadap Gaza City, yang telah hancur akibat serangan intensif selama hampir dua tahun, menuai kecaman atas dampaknya terhadap warga sipil. Serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur kota, sebagian besar penduduk telah mengungsi berulang kali, dan kelompok bantuan menyebut kelaparan mulai meluas.

Sejak 7 Oktober 2023, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan 64.232 orang dan melukai 161.583 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Kamis, seraya menambahkan bahwa kelaparan dan malanutrisi di Gaza telah menyebabkan 370 kematian, termasuk 131 anak-anak.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan