Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Para pemimpin kelompok perdagangan Asia-Pasifik APEC akan fokus pada pemulihan ekonomi kawasan dari pandemik virus corona, dengan menekankan dukungan rantai pasokan dan dekarbonisasi ekonomi, pada pembicaraan virtual yang dimulai pada Senin.

Namun, ketegangan diperkirakan terjadi selama pembicaraan pekan ini di antara kelompok ekonomi 21 mengenai tawaran Taiwan untuk bergabung dengan pakta perdagangan regional dan tawaran Amerika Serikat untuk menjadi tuan rumah putaran pertemuan 2023.

Selandia Baru menjadi tuan rumah Pekan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang sepenuhnya dihelat secara online karena perbatasan internasionalnya ditutup untuk hampir semua pelancong selama 18 bulan.

“Pertemuan ini akan fokus pada memetakan jalan menuju pemulihan dari krisis abad ini,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam sebuah pernyataan.

Pembicaraan pertama akan diadakan antara menteri perdagangan dan luar negeri dari kelompok ekonomi 21, yang meliputi Amerika Serikat, China dan Rusia, sebelum para pemimpin negara bertemu secara online pada Jumat malam (12/11).

Ekonomi anggota APEC menyumbang sekitar 38 persen dari populasi dunia dan lebih dari 60 persen dari produk domestik bruto.

“Bersama-sama kami terus menjaga agar rantai pasokan tetap berfungsi dan mendukung perdagangan pasokan medis yang vital, termasuk alat uji, APD (alat pelindung diri), dan sekarang vaksin,” kata Ardern.

Ketegangan diperkirakan akan terjadi terkait dugaan Taiwan menggunakan pertemuan itu untuk menggalang dukungan bagi upayanya bergabung dengan pakta perdagangan regional, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

China, yang juga telah mendaftar untuk bergabung dalam pakta tersebut, menentang keanggotaan Taiwan.

Sumber: Reuters

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan