Banner

Selama kunjungan Presiden Xi, Saudi-China tandatangani 34 perjanjian investasi

Presiden China Xi Jinping disambut dengan hangat pada saat kedatangannya oleh Gubernur Provinsi Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar Al Saud, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Yasir Al-Rumayyan yang menangani urusan China, dan para anggota penting lainnya dari keluarga kerajaan serta para pejabat senior pemerintahan Saudi di Bandar Udara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab Saudi, pada 7 Desember 2022. (Xinhua/Huang Jingwen)

Kunjungan Xi ke Saudi telah membuahkan penandatanganan 34 perjanjian investasi yang mencakup beberapa sektor di bidang energi hijau, hidrogen hijau, energi fotovoltaik, teknologi informasi, layanan cloud, transportasi, logistik, industri medis, pabrik perumahan dan konstruksi.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Perusahaan-perusahaan Saudi dan China telah menandatangani 34 perjanjian investasi selama dimulainya kunjungan tiga hari Presiden China Xi Jinping ke Kerajaan, sebut kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, Kamis.

Xi tiba di Riyadh pada Rabu (7/12), menandai perjalanan luar negeri ketiganya sejak pandemik virus corona dimulai.

Pada Rabu malam puluhan perjanjian ditandatangani antara Arab Saudi dan China yang mencakup beberapa sektor di bidang energi hijau, hidrogen hijau, energi fotovoltaik, teknologi informasi, layanan cloud, transportasi, logistik, industri medis, pabrik perumahan dan konstruksi.

Menteri Investasi Arab Saudi Khalid bin Abdulaziz Al-Falih menegaskan bahwa perjanjian tersebut mencerminkan keinginan Kerajaan di bawah kepemimpinan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman untuk mengembangkan hubungan Kerajaan di semua bidang termasuk ekonomi dan investasi dengan China.

Al-Falih mengatakan bahwa kunjungan ini mencerminkan keinginan para pemimpin kedua negara untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dan kemitraan kedua negara di segala bidang, termasuk ekonomi dan investasi. Kunjungan tersebut akan berkontribusi untuk meningkatkan laju ekonomi, serta kerja sama investasi dan ekonomi kedua negara.

Dia juga menjelaskan bahwa Kerajaan dan Republik Rakyat China memiliki hubungan yang kuat dan kemitraan yang erat, yang menyaksikan perkembangan menyeluruh selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah saling kunjung antara pemimpin kedua negara, yang menghasilkan kerja sama yang bermanfaat di berbagai bidang.

Al-Falih lebih lanjut mengatakan bahwa Kerajaan, dengan Visi 2030, menawarkan peluang investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di berbagai sektor termasuk energi terbarukan, industri, komunikasi, teknologi informasi, bioteknologi, pariwisata, bangunan dan konstruksi, dan lain-lain.

Volume pertukaran perdagangan antara kedua negara sebesar 304 miliar riyal Saudi (atau sekitar 80 miliar dolar AS) pada tahun 2021, dan pertukaran perdagangan pada kuartal ketiga tahun 2022 tercatat sebesar 103 miliar riyal Saudi (setara 270 juta dolar AS).

Kunjungan Xi ke Kerajaan akan berlangsung hingga 9 Desember saat KTT Saudi-China yang dipimpin oleh Raja Salman dan Presiden Xi, dengan partisipasi Putra Mahkota Mohammad bin Salman, digelar.

Dua KTT lainnya, KTT China-Teluk dan KTT China-Arab, juga akan diadakan dengan para pemimpin dari negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) dan negara-negara Arab diharapkan hadir.

KTT Teluk-China akan diadakan pada 9 Desember, menurut Sekretaris Jenderal GCC Nayef al-Hajraf.

Setibanya di Riyadh, Xi mengatakan bahwa dia menantikan KTT China-Arab dan China-GCC, yang akan diadakan selama kunjungannya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab dan Teluk.

Dia menambahkan bahwa dia akan membahas hubungan bilateral serta isu internasional dan regional dengan Raja Salman dan Putra Mahkota selama kunjungannya, yang pertama ke Kerajaan sejak 2016.

Mengomentari “hubungan dekat” antara Beijing dan Riyadh, Xi mengatakan “kerja sama praktis antara kedua negara membuahkan hasil yang bermanfaat di (berbagai bidang).” Dia mengatakan bahwa China dan Arab Saudi terus “berkoordinasi dan berkomunikasi dengan erat” mengenai urusan regional dan internasional.

Xi juga mengatakan bahwa dia dan Raja Salman telah memperkuat hubungan antara kedua negara sejak menjalin kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2016, “berkontribusi kuat untuk meningkatkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan.”

Awal pekan ini, SPA melaporkan bahwa lebih dari 20 perjanjian awal senilai 110 miliar riyal Saudi (sekira 29,26 miliar dolar AS) akan ditandatangani selama kunjungan Xi Jinping ke Kerajaan.

*1 riyal Saudi = 4.157 rupiah

**1 dolar AS = 15.629 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan