Presiden Italia Sergio Mattarella dilaporkan berjanji akan mendukung pemulangan jenazah mereka yang tewas dalam kecelakaan itu, serta membantu para penyintas.
Roma, Italia (Xinhua) – Presiden Italia Sergio Mattarella pada Kamis (2/3) memberikan penghormatan kepada sedikitnya 67 pencari suaka yang tewas pada Ahad (26/2) setelah kapal mereka menabrak karang di lepas pantai Crotone.
Ini pertama kalinya dalam beberapa tahun seorang pejabat tinggi melakukan perjalanan ke lokasi bencana yang melibatkan para migran.
Migrasi merupakan masalah polarisasi di Italia, yang menyerukan reformasi kebijakan di tingkat Uni Eropa (UE) untuk membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari kedatangan migran. Italia menjadi titik pendaratan paling umum di Eropa bagi para migran yang melintasi Laut Mediterania.
Kapal yang hancur terkoyak pada Ahad dengan sebanyak 200 migran di dalamnya tersebut sedang menuju wilayah Calabria, Italia selatan, dari Turkiye. Italia menjadi tujuan utama para pencari suaka yang berangkat dari Turkiye, jalur timur, serta dari Libya dan Tunisia melalui jalur tengah.
Sekitar 80 orang selamat dalam musibah tersebut, tetapi jumlah korban tewas dapat bertambah jauh lebih banyak dari angka resmi saat ini yaitu 67 orang.
Mattarella berhenti sebentar untuk memberi penghormatan kepada peti-peti jenazah yang disemayamkan di Pusat Olahraga Palamilione di Crotone, berbicara dengan pejabat setempat, serta mengunjungi rumah sakit tempat 15 penyintas dirawat. Dia juga membagikan mainan kepada anak-anak di bangsal anak rumah sakit itu.
Mattarella dilaporkan berjanji akan mendukung pemulangan jenazah mereka yang tewas dalam kecelakaan itu, serta membantu para penyintas.
Kunjungan presiden Italia tersebut dipandang sebagai tanda simbolis penting selama periode perdebatan kebijakan migran, dan peran negara itu dalam menetapkan kebijakan Uni Eropa di ranah tersebut.
Laporan: Redaksi