Pertumbuhan penjualan mobil listrik buatan China di UE akan terus berlanjut seiring dengan semakin banyaknya merek-merek dari China yang mengambil langkah untuk berekspansi dengan cepat di seluruh blok tersebut.
Barcelona, Spanyol (Xinhua) – Mobil listrik buatan China akan menguasai seperempat pasar Uni Eropa (UE) pada 2024, naik dari 19,5 persen pada 2023, demikian ungkap kelompok kampanye transportasi bersih Eropa, Transport and Environment (T&E), dalam sebuah studi baru-baru ini.
T&E memproyeksikan bahwa merek-merek China berpotensi menguasai 11 persen pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) UE pada 2024 dan 20 persen pada 2027.
Raul Jaramillo, manajer merek dan pemasaran Kngloo Spanyol, mengatakan bahwa untuk masuk ke pasar Eropa, merek mobil China harus segera membangun jaringan distributor yang luas yang “dapat memberikan dukungan pelanggan berkualitas tinggi.”
Kngloo, sebuah merek yang baru di pasar Spanyol dan Eropa, diluncurkan di Spanyol tahun lalu. Perusahaan itu menjual mobil listrik buatan China di Eropa.
“Pada level strategis, kami harus terus membuka titik penjualan di Eropa yang memungkinkan kami untuk terus berekspansi dan membawa merek-merek ini ke negara lain. Dalam kasus kami, kami memulai dengan Spanyol untuk berekspansi ke Eropa, dan juga di masa depan ke Amerika Latin dan Afrika,” ujar manajer merek dan pemasaran Kngloo Spanyol, Raul Jaramillo.
Pertumbuhan penjualan mobil listrik buatan China di UE akan terus berlanjut seiring dengan semakin banyaknya merek-merek dari China yang mengambil langkah untuk berekspansi dengan cepat di seluruh blok tersebut.
Pada 5 Maret, Komisi Eropa mengumumkan bahwa impor EV China ke UE tumbuh sebesar 14 persen selama periode Oktober 2023 hingga Januari 2024, dengan jumlahnya mencapai hampir 200.000 kendaraan.
Sebuah studi terbaru dari konsultan global PwC memperkirakan bahwa pada 2025, hingga 800.000 mobil buatan China berpotensi terjual di Eropa.
Laporan: Redaksi