Banner

Pabrik perakitan bus di Mesir yang dibangun China dan Arab Saudi mulai beroperasi

Sejumlah staf membersihkan sebuah bus di pabrik perakitan bus yang dibangun bersama oleh perusahaan China dan Arab Saudi di Kegubernuran Suez, Mesir, pada 28 Februari 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Pabrik perakitan bus baru yang dibangun bersama oleh perusahaan China dan Arab Saudi telah memulai produksi di New Suez City, Mesir, dengan batch pertama bus transportasi diperkirakan segera meluncur dari lini perakitan.

 

Kairo, Mesir (Xinhua) – Sebuah pabrik perakitan bus baru yang dibangun bersama oleh perusahaan China dan Arab Saudi telah memulai produksi di New Suez City, Mesir, dengan batch pertama bus transportasi diperkirakan segera meluncur dari lini perakitan.

Berbicara dalam sebuah upacara peresmian yang diadakan di kota tersebut pada Selasa (28/2), Hamed Al Mutabagani, direktur perusahaan Arab Saudi ATM Misr, mengatakan bahwa pabrik tersebut dirancang dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 500 unit bus.

Pabrik itu mencakup area seluas 164.000 meter persegi dan dilengkapi dengan lini produksi canggih, gudang, dan fasilitas kontrol kualitas, tambah Al Mutabagani, yang perusahaannya membangun pabrik tersebut bersama pabrikan bus China King Long.

ATM Misr menginvestasikan 1 miliar pound Mesir untuk membangun pabrik itu, sementara King Long menyediakan teknologi dan perlengkapan kendaraan yang lengkap.

Banner
Pabrik perakitan bus
Sejumlah staf bekerja di sebuah pabrik perakitan bus yang dibangun bersama oleh perusahaan China dan Arab Saudi di Kegubernuran Suez, Mesir, pada 28 Februari 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Pabrik tersebut akan memasok 51 unit bus jadi kepada National Trade Company, diler bus yang berbasis di Arab Saudi, dengan 26 di antaranya akan menggunakan suku cadang kendaraan King Long, menurut sebuah perjanjian kerja sama.

Sekitar 60 persen produksinya menggunakan komponen yang diproduksi secara lokal, dalam upaya untuk membantu melokalkan industri otomotif di Mesir, ujarnya, seraya menambahkan bahwa negara-negara Teluk akan menjadi target pasarnya.

Pabrik tersebut diharapkan dapat memanfaatkan lokasinya yang dekat dengan tiga pelabuhan utama guna menjangkau pasar Afrika dan Eropa, kata Al Mutabagani.

*1 pound Mesir = 497 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan