Banner

Nilai matematika pelajar AS tanpa kemajuan selama ‘lockdown’ COVID-19

Sejumlah siswa mengikuti kelas tatap muka di sebuah sekolah di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 13 April 2021. (Xinhua)

Nilai matematika pelajar AS kelas delapan turun drastis di semua negara bagian AS kecuali Utah, dengan sekitar 38 persen anak dari kelompok usia tersebut menunjukkan kinerja di bawah level dasar dalam mata pelajaran matematika, menurut ‘rapor negara’.

 

Washington, AS (Xinhua) – Kemajuan dalam mata pelajaran matematika di kalangan siswa Amerika Serikat (AS) turun drastis selama karantina wilayah (lockdown) COVID-19, menurut data terbaru yang dirilis pada Senin (24/10).

Tidak ada kota besar atau negara bagian AS yang mencatatkan peningkatan dalam tes matematika nasional, menurut hasil tes dari Penilaian Kemajuan Pendidikan Nasional.

Nilai matematika untuk siswa kelas delapan turun drastis di semua negara bagian AS kecuali Utah, dengan sekitar 38 persen anak dari kelompok usia tersebut menunjukkan kinerja di bawah level dasar dalam mata pelajaran matematika, menurut ‘rapor negara’.

“Hasil matematika ini mencetak sejarah,” menurut Peggy Carr dari Pusat Statistik Pendidikan Nasional.

Ini merupakan “penurunan terbesar untuk mata pelajaran matematika yang pernah kami catat sepanjang sejarah penilaian ini,” tambahnya.

Kelompok yang terdampak paling parah oleh penutupan sekolah adalah siswa minoritas, karena banyak dari orangtua mereka tidak mampu membayar guru privat bertarif mahal.

Secara umum, rata-rata nilai matematika nasional untuk kelas empat turun lima poin sejak 2019, dan delapan poin untuk kelas delapan. Rata-rata nilai membaca turun tiga poin di antara tingkatan kelas tersebut.

Temuan-temuan ini muncul setelah hasil yang menunjukkan bahwa bagi anak berusia 9 tahun, penutupan sekolah membuat kemajuan dalam nilai matematika selama puluhan tahun menjadi sia-sia.

Sejumlah pejabat AS menyatakan keprihatinan khusus tentang konsekuensi bagi anak-anak sekolah menengah yang tertinggal dalam mata pelajaran matematika.

Learning loss

Selama dua tahun, sekolah dan peneliti di Amerika Serikat berjuang keras menghadapi kemunduran dalam pembelajaran di era pandemik, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan kelas tatap muka, demikian dilaporkan oleh harian The Wall Street Journal (WSJ) pada 6 September lalu.

Data nasional menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar membaca pada awal pandemik memiliki tingkat kecakapan membaca terendah dalam kurun waktu sekitar 20 tahun.

Menurut Departemen Pendidikan AS, dari 2020 hingga 2022, rata-rata skor membaca yang diraih oleh anak-anak berusia sembilan tahun merosot lima poin, menjadi 215 dari 500 yang berpotensi diraih, menandai penurunan paling tajam sejak 1990.

Rata-rata nilai matematika pelajar AS di kelompok tersebut juga turun tujuh poin menjadi 234, penurunan signifikan pertama secara statistik dalam skor untuk mata pelajaran tersebut sejak penilaian tren jangka panjang dimulai pada tahun 1970-an.

Kemunduran dalam pembelajaran atau learning loss umumnya lebih buruk di sejumlah distrik yang menerapkan kelas jarak jauh lebih lama, dengan efek yang paling terlihat di distrik-distrik dengan angka kemiskinan tinggi, papar laporan itu.

Beberapa hal yang kemungkinan menjadi pemicunya adalah sebagian siswa tetap menjalani pembelajaran jarak jauh setelah kelas tatap muka dilanjutkan, wabah COVID-19 menyebabkan adanya karantina tambahan, dan rutinitas kelas terganggu oleh aturan jaga jarak sosial (social distancing).

Di saat beberapa siswa mulai mengejar ketertinggalan, dibutuhkan waktu rata-rata lima tahun atau lebih bagi siswa kelas empat saat ini untuk membaca dengan cakap kecuali jika laju tersebut dipercepat. Pada saat itu, bantuan federal yang berkaitan dengan pandemik untuk pendidikan senilai miliaran dolar AS diperkirakan sudah habis, sebut laporan itu mengutip pernyataan sejumlah peneliti.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan