Jakarta (Indonesia Window) – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar 5,76 triliun rupiah sepanjang pekan terakhir September 2021.
“Terdiri dari jual neto (jual bersih) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 4,69 triliun rupiah dan jual neto di pasar saham sebesar 1,07 triliun rupiah,” kata BI dalam Laporan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, yang diumumkan di Jakarta, Jumat.
Jika dihitung berdasarkan tahun berjalan sejak awal tahun, investor nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih sebesar 9,28 triliun rupiah (year to date/ytd).
Sejalan dengan pergerakan arus modal asing, BI juga mencatat premi risiko investasi atau premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia bertenor lima tahun naik ke level 80,69 basis poin (bps) per 30 September 2021, dari 78,43 bps per 24 September 2021.
Sementara imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun pada Kamis (30/9) naik ke 6,35 persen, dan kemudian menurun ke 6,32 persen pada Jumat (1/10).
Sebagai pembanding, per Kamis (30/9), imbal hasil suku bunga obligasi pemerintah AS (U.S. Treasury) tenor 10 tahun sebesar 1,487 persen.
Bank sentral menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna mengawasi secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Selain itu, langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan juga harus ditempuh guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Laporan: Redaksi