Jakarta (Indonesia Window) – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menetapkan target penurunan emisi karbon dioksida sebesar satu persen pada 2022.
“Program dekarbonisasi merupakan perwujudan dari salah satu pilar sustainability pathway, yaitu Environment and Climate Change. MIND ID telah memetakan potensi-potensi inisiasi penurunan emisi pada aktivitas operasional,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
MIND ID menghasilkan emisi yang berasal dari dua cakupan. Pada 2019, rona cakupan satu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil (batu bara dan marine fuel oil) untuk proses pengolahan, dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek.
Total 2,8 juta ton karbon dioksida ekuivalen emisi gas rumah kaca dihasilkan dari cakupan pertama tersebut.
Kemudian, rona cakupan dua adalah penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi, tercatat sebesar 0,1 juta ton karbon dioksida ekuivalen.
Pada 2021, MIND ID menghasilkan emisi Business as Usual (BAU) dari cakupan satu dan dua sebesar 3,335 juta ton karbon dioksida ekuivalen yang bersumber dari kegiatan produksi dan operasional pertambangan.
Pada 2021 MIND ID berhasil mencatat pengurangan emisi sebesar 71.000 ton karbon dioksida ekuivalen atau sebesar 2,13 persen dari emisi BAU kegiatan produksi dan operasional pertambangan.
Dany menyampaikan perusahaan holding tersebut merancang inisiatif penurunan emisi karbon melalui kombinasi peralihan bahan bakar, efisiensi produksi, dan carbon offset sebagai upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
MIND ID juga berupaya menghadirkan energi ramah lingkungan di masyarakat sekaligus bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan.
Melalui anak usahanya PT Bukit Asam Tbk. dukungan terhadap pengurangan emisi karbon global dan presidensi G20 Indonesia dilakukan salah satunya melalui groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada jalan tol Bali Mandara di Ngurah Rai.
Selain itu, Bukit Asam juga sudah menginisiasi PLTS di Desa Tanjung Raja, Muara Enim, Sumatera Selatan untuk program tanggung jawab sosial perusahaan bidang pertanian. PLTS tersebut digunakan sebagai sumber energi pompa irigasi untuk mendukung peningkatan produksi pertanian padi.
Sementara itu, PT Timah Tbk. menempatkan PLTS sebagai salah satu fasilitas pendukung area reklamasi bekas tambang di Selinsing, Belitung Timur, Bangka Belitung.
PT Aneka Tambang menggunakan energi terbarukan sebagai bagian dari upaya mengendalikan emisi karbon dalam aktivitas pertambangan.
Sejak 2019, Aneka Tambang telah mulai memanfaatkan penggunaan teknologi panel surya untuk penerangan di area pertambangan bauksit di Kalimantan Barat. Selain itu, pemanfaatan teknologi energi terbarukan juga digunakan dalam mendukung kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang emas Pongkor, Jawa Barat.
“Selain inisiatif yang sudah ada, grup MIND ID terus mengeksplorasi dan mengupayakan peluang-peluang baru penurunan emisi, seperti penggunaan peralatan dan kendaraan operasional berbasis baterai listrik, solusi berbasis alam, dan lain sebagainya,” ujar Dany.
Laporan: Redaksi