Menjelang Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi, sebuah pameran belanja tahun baru digelar di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, menarik banyak warga setempat membeli berbagai komoditas untuk menyambut perayaan tahunan tersebut.
Kunming, China (Xinhua) – Menjelang Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi, sebuah pameran belanja tahun baru digelar di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya. Warga berbondong-bondong mengunjungi pameran tersebut guna membeli berbagai komoditas untuk menyambut Festival Musim Semi. Di saat komoditas khas China seperti daging ham, sosis, dan kacang-kacangan laris terjual, komoditas asing seperti makanan ringan dari Asia Tenggara dan kerajinan tangan dari Asia Selatan juga kian diminati, menambah nuansa eksotis dalam pameran itu.
Wang Yajuan, seorang warga Kunming, sudah lama ingin membeli perabot baru untuk rumahnya. Setelah mengunjungi beberapa toko furnitur, dia memutuskan untuk mengunjungi pameran ini dan langsung mendapatkan satu set furnitur kayu rosewood buatan tangan yang indah dari Pakistan.
“Menurut saya, warnanya sangat cerah. Saya belum pernah melihat furnitur seperti ini di China. Saya sangat menyukainya, jadi saya langsung membelinya.” Wang membeli empat kursi serta satu meja teh dan berencana untuk menempatkan perabot itu di ruang tamu.
Peserta pameran asal Pakistan bernama Abrar membantu Wang mengemas perabot yang dibelinya dan menyediakan layanan pengangkutan. Ini merupakan kali pertama Abrar berada di Kunming dengan produk buatan tangan Pakistan miliknya. “Saya mendapati bahwa banyak warga China tertarik dengan kerajinan tangan Pakistan. Ini di luar dugaan saya.” Setelah pameran tersebut di Kunming, dia berencana untuk mencari lebih banyak peluang di Guangzhou dan Hong Kong selama Festival Musim Semi.
Selain kerajinan tangan, makanan mancanegara juga populer di kalangan konsumen China. Wu Yucui, seorang agen penjualan makanan ringan Vietnam di China, menjual kue durian dan mangga kering khas Vietnam. Selama pameran itu, lebih dari 200 kilogram dan hampir 20 kotak kue durian terjual setiap harinya.
“Masyarakat China menerima kue durian Vietnam dengan sangat baik, mereka ingin membelinya setelah mencicipinya,” ujar Wu.
Li Songyan, ketua tim penyelenggara pameran itu, mengatakan bahwa pameran komoditas tersebut mencakup area pameran seluas lebih dari 50.000 meter persegi, yang menarik para peserta pameran dari Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan tempat-tempat lainnya untuk berpartisipasi dalam pameran ini. Lebih dari 20.000 jenis komoditas menyajikan pengalaman konsumsi yang kaya dan beragam bagi masyarakat. Hingga 5 Februari, jumlah pengunjung pameran itu telah mencapai 800.000 orang, dan pendapatan yang dihasilkan mencapai 190 juta yuan.
“Ada lebih banyak pilihan untuk berbelanja, komoditas dari negara yang jaraknya ribuan kilometer berada tepat di depan mata kami,” kata Li Yanxin, seorang pengunjung.
Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya skala impor komoditas telah memperkaya pilihan konsumen China, mendongkrak perdagangan komoditas asing di pasar China.
Selain pameran tersebut, konsumen juga dapat mengunjungi Yunfang Southeast Asia Mall di Kunming. Di sana, makanan impor, pakaian butik, bingkai foto galeri, dan ornamen dari negara-negara Asia Tenggara dipamerkan.
Jiang, seorang pramuniaga wanita dari perusahaan Yunnan Kuntai Trading Co., LTD., mengatakan bahwa banyak warga China datang ke tempat itu untuk membeli sup Tom Yum Thailand, pisang iris, kelapa iris, serta mi instan, dan banyak pelanggan juga menjadikan sup Tom Yum sebagai hidangan pada malam Tahun Baru Imlek. Sejalan dengan kebiasaan masyarakat China yang memberikan hadiah pada Festival Musim Semi, perusahaan itu telah menyiapkan kotak kado berwarna merah dalam berbagai ukuran untuk membungkus barang-barang khas Thailand.
Pada 2023, sejumlah pameran internasional, termasuk Pameran Asia Selatan (South Asia Expo) ke-7 dan Pameran China-Asia Timur Laut (China-Northeast Asia Expo) ke-14, telah memperkaya pilihan konsumsi masyarakat, menunjukkan popularitas dan potensi besar yang dimiliki komoditas asing di pasar China.
South Asia Expo telah mendirikan sebuah paviliun permanen di Kunming, yang menjual komoditas impor termasuk beras dari Laos, permen dan cokelat dari Belarus, dan kue durian dari Vietnam. Penjualannya terus meningkat menjelang Festival Musim Semi. Pada periode 23 Januari-5 Februari saja, penjualan retail dan grosir di paviliun tersebut telah melampaui 1 juta yuan, menunjukkan lonjakan konsumsi komoditas asing di pasar China.
*1 yuan = 2.187 rupiah
Laporan: Redaksi