Banner

Italia kehilangan 42 persen lebih air minum dari jaringan distribusinya pada 2022

Orang-orang terlihat berjalan-jalan di Villa Borghese di Roma, Italia, pada 23 Januari 2024. (Xinhua/Li Jing)

Mengurangi tingkat kehilangan air dan konsumsi air juga penting untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, yang menyerukan agar air dan sanitasi dapat tersedia dan memiliki sifat berkelanjutan (sustainable) bagi semua orang di planet ini per 2030 mendatang.

 

Roma, Italia (Xinhua) – Italia kehilangan 3,4 miliar meter kubik, atau 42,4 persen, air minum dari jaringan distribusinya pada 2022, menurut Institut Statistik Nasional Italia (ISTAT) pada Jumat (22/3), yang diperingati sebagai Hari Air Sedunia.

Jumlah ini kurang lebih setara dengan konsumsi air tahunan oleh 43,4 juta orang, kata organisasi tersebut.

ISTAT mengatakan kehilangan air (water loss), yang menunjukkan penurunan dari angka 42,2 persen yang tercatat pada 2020, disebabkan oleh “kondisi inefisiensi yang masih terus terjadi di banyak jaringan distribusi.”

Menurut ISTAT, masih ada ruang untuk peningkatan di Italia, yang konsumsi air per kapitanya mencapai 155 meter kubik per tahun. Hal ini menjadikan Italia sebagai konsumen air minum terbesar ketiga di Uni Eropa (UE) setelah Irlandia dan Yunani.

Banner
Mengurangi tingkat kehilangan air
Foto yang diabadikan pada 30 Januari 2024 di Villa Borghese ini menunjukkan pemandangan di Roma, Italia. (Xinhua/Li Jing)

Hari Air Sedunia merupakan inisiatif global yang dipromosikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 1993 untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sumber daya alam utama ini dan mendorong aksi untuk mengatasi krisis air global.

Mengurangi tingkat kehilangan air dan konsumsi air juga penting untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, yang menyerukan agar air dan sanitasi dapat tersedia dan memiliki sifat berkelanjutan (sustainable) bagi semua orang di planet ini per 2030 mendatang.

Menurut PBB, sekitar 2,2 miliar orang di dunia masih tidak memiliki akses ke air bersih.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan