Banner

Melarang iklan makanan cepat saji (junk food) di transportasi umum bertujuan untuk mengatasi obesitas dan mempromosikan pola makan sehat.

 

Adelaide, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Australia Selatan menjadi negara bagian pertama di Australia yang melarang iklan makanan cepat saji (junk food) di transportasi umum untuk mengatasi obesitas dan mempromosikan pola makan sehat.

Larangan tersebut, yang akan berlaku mulai 1 Juli 2025, melarang gambar produk yang tidak sehat seperti cokelat, permen, penganan manis, makanan penutup, es krim, minuman ringan, dan keripik ditampilkan di bus umum, kereta, dan trem.

Bukti yang kuat menunjukkan bahwa pemasaran makanan dan minuman dapat memengaruhi pengetahuan gizi, preferensi makanan, dan pola konsumsi anak. Obesitas dan diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan iklan makanan dan minuman yang tidak sehat, kata para ahli pada Sabtu (11/1).

“Pemasaran junk food memiliki pengaruh persuasif yang sangat kuat terhadap apa yang anak-anak kita makan,” demikian dilansir Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengutip pernyataan Jane Martin dari organisasi Food for Health Alliance.

Banner

“Sangat penting memastikan iklan tetap berada di bawah kendali negara karena iklan ini menumpuk, tidak hanya di televisi dan platform digital, tetapi juga di tempat anak-anak berada saat mereka melakukan perjalanan ke sekolah,” kata Martin, seraya menambahkan bahwa anak-anak dibombardir dengan pemasaran makanan cepat saji ke mana pun mereka pergi, dan akan lebih baik jika brokoli dan wortel lebih dipromosikan daripada makanan cepat saji.

Lebih dari 63 persen orang dewasa dan 35 persen anak-anak di seluruh Australia Selatan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, yang diperkirakan akan bertambah 1.900 anak dan 48.000 orang dewasa selama lima tahun ke depan jika tidak ada langkah yang diambil, tunjuk data pemerintah.

Saat ini, hampir 80 persen iklan makanan dan minuman di bus-bus Australia Selatan mempromosikan produk yang tidak sehat, menurut organisasi Cancer Council SA.

Larangan tersebut, yang bertujuan untuk mengurangi paparan terhadap pemasaran makanan dan minuman yang tidak sehat, akan membantu mengurangi pembelian produk-produk ini, menyusul proses konsultasi publik yang melibatkan para pemangku kepentingan utama termasuk organisasi kesehatan masyarakat, industri makanan dan minuman, dan industri periklanan.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan