Banner

Marmaduke Pickthall, penerjemah pertama Al-Quran dalam Bahasa Inggris

Muhammad Marmaduke Pickthall (1875 – 1936) adalah seorang Muslim Inggris yang paling dikenang sebagai salah satu penerjemah paling awal Al-Quran dalam Bahasa Inggris. (Foto: Istimewa)

Marmaduke Pickthall adalah orang pertama yang menerjemahkan Al-Quran ke dalam Bahasa Inggris dengan karya monumentalnya, ‘The Meaning of the Glorious Quran’, yang terbit pada 1930.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Muhammad Marmaduke Pickthall (1875 – 1936) adalah seorang Muslim Inggris yang paling dikenang sebagai salah satu penerjemah paling awal Al-Quran dalam Bahasa Inggris. Terjemahannya pertama kali diterbitkan pada 1930.

Dia dilahirkan sebagai William Pickthall pada tahun 1875 di London, dari seorang pendeta Anglikan, dan menghabiskan tahun-tahun masa kecilnya di pedesaan Suffolk (arah timur laut dari London).

Pickthall sezaman dengan Winston Churchill (1874 – 1965) di Harrow, sebuah sekolah swasta terkenal di Inggris. Selama menjalani kehidupan di Suffolk, Pickthall sering bepergian ke kawasan Arab dan Turki.

Kedekatannya dengan dunia Islam dan komunitas Muslim mendorong Pickthall mengucapkan dua kalimat Syahadat pada tahun 1917 dan mengubah namanya menjadi Muhammad Marmaduke Pickthall. Dia dengan cepat menjadi pemimpin di antara kelompok Muslim Inggris yang muncul di era tersebut.

Pickthall, kata Peter Clark dalam bukunya Marmaduke Pickthall: British Muslim (Penerbit Quartet London, 1986), masuk Islam pada saat Turki kalah pada akhir Perang Dunia Pertama (1918), dan runtuhnya kekhalifahan di Turki.

Pada tahun 1919, Pickthall bekerja untuk Biro Informasi Islam yang berbasis di London yang antara lain menerbitkan jurnal pekanan Muslim Outlook yang secara teratur melaporkan pertahanan Turki di Anatolia.

Pickthall mencurahkan minat yang cukup besar dalam kerajaan Islam independen India yang secara bertahap terkikis melalui serangkaian konspirasi Inggris.

Ketika Muhammad Ali, pendidik pan-Islamis, yang juga editor Kamerad dan pemimpin Gerakan Khilafat datang ke London pada tahun 1920, Pickthall menyambutnya dengan hangat. Pada saat itu, Pickthall telah memperoleh pengikut di India, dan pada tahun 1920 dia diundang untuk menjabat editor Bombay Chronicle. India menjadi rumahnya selama lima belas tahun.

Pickthall juga seorang novelis. Naskah novel terakhirnya, Early Hours, dikirimkannya ke penerbit sebelum berangkat ke tugas barunya di India pada 1920.

Setibanya di Bombay, Umat Islam khususnya para pendukung Khilafat dengan hangat menerima Pickthalls. Kecintaannya pada Gerakan Khilafat-lah yang membuat Pickthall menghargai Mohandas Karamchand (M.K) Gandhi, pemimpin Hindu yang untuk memperluas front anti-Inggris telah mulai melobi dukungan Hindu untuk gerakan itu.

Pada tahun 1927, Pickthall mengambil alih posisi sebagai editor Islamic Culture, sebuah jurnal triwulanan baru yang diterbitkan di bawah naungan Nizam of Hydrabad.

Dia memberikan delapan kuliah tentang beberapa aspek peradaban Islam atas undangan panitia ‘Kuliah Madras tentang Islam’ di Madras, India. Ceramahnya diterbitkan dengan judul ‘The Cultural Side of Islam’ (Sisi Budaya Islam) pada tahun 1961 oleh S.M. Ashraf Publishers, Lahore.

Misi menerjemahkan Al-Quran telah menyibukkan pikiran Pickthall sejak dia masuk Islam. Dia melihat bahwa ada kewajiban bagi seluruh Umat Islam untuk mengenal Al-Quran secara mendalam.

‘Proyek’ menerjemahkan Al-Quran diselesaikannya pada tahun 1930, ditandai dengan diterbitkannya ‘The Meaning of the Glorious Quran’ (penerbit A. A. Knopf, New York), namun dengan tegas menyatakan bahwa Al-Quran sebagai firman Allah ﷻ sesungguhnya tidak dapat diterjemahkan.

Pickthall kembali ke Inggris pada awal 1935, dan meninggal setahun kemudian pada 19 Mei di St. Ives. Dia dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood, Surrey, dekat Woking. Enam belas tahun kemudian penerjemah terkemuka lainnya, Abdullah Yusuf Ali, bergabung dengannya di bidang ini.

Ratusan ribu Muslim yang mendapat manfaat dari karya monumental Muhammad Marmaduke Pickthall, ‘The Meaning of the Glorious Quran’ atau ‘Makna Al-Quran yang Mulia’, jarang tahu bahwa karya ini dihasilkan di Nizamate of Hyderabad, negara bagian yang dikuasai Muslim di India Selatan.

Sumber: https://www.islamicity.org/1678/muhammad-marmaduke-pickthall-in-service-of-islam/

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan