Manajemen COVID-19 China yang telah diturunkan saat ini memfasilitasi perjalanan lintas batas yang lancar dan tertib bagi warga negara China dan asing, meningkatkan pertukaran dan kerja sama internasional, serta membantu mendorong ekonomi global.
Beijing, China (Xinhua) – Penerbangan NZ289 dari Selandia Baru mendarat di Bandar Udara Internasional Pudong pada Ahad (8/1) sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Itu merupakan penerbangan masuk atau inbound internasional pertama yang tiba di Shanghai setelah China menurunkan tingkat manajemen COVID-19 negara itu, yang berarti penumpang di dalam pesawat tidak akan diwajibkan karantina.
Shaly Rauss, seorang penumpang Jerman dalam penerbangan tersebut yang tinggal di Shanghai, pergi ke Selandia Baru untuk berlibur tiga pekan lalu. “Saya merasa sangat beruntung. Kami memesan tiket satu tahun yang lalu. Saat itu saya tidak tahu hal ini akan terjadi. Kami mengira akan dikarantina, tetapi saat ini kami tidak harus melakukan karantina. Saya merasa sangat senang,” katanya.
Kini, China mengelola COVID-19 dengan langkah-langkah yang dirancang untuk memerangi penyakit menular Kelas B, bukan penyakit menular Kelas A, dalam perubahan besar kebijakan respons epideminya.
Penurunan kebijakan manajemen ini akan memfasilitasi perjalanan lintas batas yang lancar dan tertib bagi warga negara China dan asing, meningkatkan pertukaran dan kerja sama internasional, serta membantu mendorong ekonomi global.
Pada Senin (9/1), Shandong Airlines akan mengoperasikan penerbangan inbound pertamanya dari Seoul menuju Jinan di Provinsi Shandong, berdasarkan langkah-langkah baru tersebut.
“Pergeseran ini membawa kenyamanan untuk perjalanan lintas batas. Kini, kami sepenuhnya mendukung dimulainya kembali serta pembukaan rute internasional dan regional,” kata Wu Wanyuan, direktur pusat media Shandong Airlines.
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (China Council for the Promotion of International Trade), sebanyak 91 persen perusahaan asing dan asosiasi bisnis yang disurvei sangat mendukung optimalisasi kebijakan epidemi China, sementara 99,4 persen perusahaan asing yang disurvei optimistis terkait prospek pembangunan ekonomi China pada 2023.
“Penyesuaian dan optimalisasi langkah-langkah pencegahan epidemi China dan dimulainya kembali penerbangan internasional secara tertib memberikan kondisi yang menguntungkan bagi pemulihan pasar transportasi udara internasional,” kata juru bicara Asosiasi Transportasi Udara China (China Air Transport Association/CATA).
Perusahaan-perusahaan transportasi udara China terkait sedang membuat persiapan yang cermat untuk meningkatkan kapasitas internasional secara tertib, secara aktif dan stabil mempromosikan dimulainya kembali operasi penerbangan penumpang internasional, dan memenuhi kebutuhan pertukaran personel internasional serta kerja sama ekonomi dan perdagangan, imbuh juru bicara tersebut.
China juga mencatat pemulihan pariwisata. Menurut data terbaru dari penyedia layanan perjalanan daring China, Tuniu, perjalanan antarprovinsi diperkirakan akan kembali ke peran dominannya dalam konsumsi pariwisata selama liburan Festival Musim Semi tahun ini, dengan pesanan perjalanan antarprovinsi mencapai hampir 70 persen dari total data tersebut.
Sun Qian, seorang turis dari Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu, sedang berlibur bersama putrinya di Sanya, sebuah kota resor di Provinsi Hainan.
“Jelas ada lebih banyak pengunjung di Sanya dibandingkan dua tahun sebelumnya, orang-orang menikmati waktu dan merasa aman di sini,” katanya.
Sebuah laporan dari Trip.com Group menunjukkan peningkatan dalam pemesanan produk perjalanan untuk periode liburan Festival Musim Semi sebesar 45 persen secara tahunan (year on year), dan peningkatan dalam pengeluaran perjalanan per kapita sebesar 53 persen pada Kamis (5/1).
“Dengan langkah-langkah baru yang secara resmi diterapkan, kami sangat yakin dengan pemulihan pariwisata,” kata Zhang Lei, wakil manajer umum di sebuah perusahaan jasa pariwisata di Kota Qufu, Provinsi Shandong.
Laporan: Redaksi