Orang-orang mengantre untuk menerima jatah makanan di sebuah pusat amal di Sanaa, Yaman, pada 23 Maret 2023. (Xinhua/Mohammed Mohammed)
28 Maret 2023
Kairo, Mesir (Xinhua) – Donasi untuk memberikan bantuan makanan bagi mereka yang membutuhkan menjadi tradisi mulia yang sudah lama dipraktikkan selama bulan suci Ramadhan.
Di Yaman, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sukarelawan dan badan amal memasak makanan dan menyiapkan ifthar, atau makanan berbuka puasa, bagi warga miskin dan pengungsi agar mereka dapat menjalankan Ramadan dengan lebih sukacita di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Orang-orang menunggu di luar sebuah pusat amal di Sanaa, Yaman, pada 23 Maret 2023 untuk mendapatkan makanan, di saat jutaan warga Yaman memasuki Ramadhan ke-8 di tengah konflik dan kemiskinan. (Xinhua/Mohammed Mohammed)Anggota sebuah organisasi amal membagikan daging kepada orang-orang yang membutuhkan di Sidi Naamane, Provinsi Tizi Ouzou, Aljazair, pada 17 Maret 2023. Menjelang bulan suci Ramadhan, berbagai organisasi amal menggelar acara pembagian makanan di seluruh Aljazair. (Xinhua)Sejumlah sukarelawan menyiapkan makanan bagi para pengungsi di sebuah dapur amal di Aleppo, Suriah, pada 12 Februari 2023. (Xinhua/Monsef Memari)Para pekerja menyiapkan jatah makanan untuk orang-orang yang membutuhkan di sebuah pusat amal di Sanaa, Yaman, pada 23 Maret 2023. (Xinhua/Mohammed Mohammed)Para relawan memasak dan menyiapkan hidangan berbuka puasa (ifthar) untuk warga miskin di sebuah dapur amal di Damaskus, ibu kota Suriah, pada 25 Maret 2023. Dapur amal menjadi populer selama perang Suriah yang telah berlangsung 12 tahun, terutama saat bulan suci Ramadhan, karena kesulitan ekonomi yang parah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa hampir 90 persen warga Suriah hidup di bawah garis kemiskinan. (Xinhua/Ammar Safarjalani)
.jpg)
