Banner

Lima WN Saudi positif COVID-19

Para petugas mensterilkan Masjidil Haram dan area di sekitarnya pada Kamis (5/3/2020) sebagai upaya mencegah penyebaran wabah virus corona baru dan menjamin keselamatan seluruh warga dan Umat Islam yang hendak melaksanakan ibadah di tempat suci tersebut. (Saudi Gazette)

Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengumumkan lima warga negaranya positif tertular virus corona baru (COVID-19) setelah kembali dari Iran melalui Bahrain dan Kuwait.

Kelima orang tersebut tidak memberitahu pihak berwenang Saudi bahwa mereka baru kembali dari bepergian ke Iran.

Sumber resmi di kerajaan itu mengecam tindakan Iran yang tidak bertanggung jawab karena membiarkan negara Saudi masuk ke wilayahnya tanpa membubuhkan cap pada paspor mereka, mengingat wabah COVID-19 di Iran telah mencapai lebih dari 3.500 kasus.

Sumber tersebut menekan bahwa tindakan Iran adalah bukti tanggung jawab langsung negara tersebut dalam meningkatkan jumlah infeksi COVID-19 di seluruh dunia.

Tindakan itu menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat internasional dan melemahkan upaya global untuk memerangi COVID-19, tambah sumber tersebut.

Banner

Pejabat Saudi itu mendesak semua warga kerajaan yang telah mengunjungi dan kembali dari Iran selama beberapa pekan terakhir untuk segera melapor diri ke Kementerian Kesehatan melalui nomor bebas pulsa (937) guna memperoleh panduan tentang langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.

Warga negara yang secara sukarela melaporkan perjalanan mereka ke Iran dalam jangka waktu 48 jam setelah pernyataan ini dibuat tidak akan dikenai Undang-Undang Dokumen Perjalanan dan peraturan terkait, kata pejabat itu.

Pejabat itu menegaskan bahwa warga Saudi tidak boleh melakukan perjalanan ke Iran dengan alasan apa pun, dan menekankan bahwa tindakan hukum serius akan diambil terhadap mereka yang melakukan hal tersebut ini di masa mendatang.

Pejabat itu meminta pihak berwenang Iran untuk mengungkapkan identitas warga negara Saudi yang telah secara ilegal mengunjungi Iran sejak 1 Februari, dan meminta otoritas Iran bertanggung jawab penuh atas semua warga Saudi yang tidak melaporkan perjalanan mereka dan telah terinfeksi selama mereka tinggal di Iran.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa rezim Iran secara terus-menerus menutup identitas warga negara Saudi yang diam-diam melakukan perjalanan ke Iran dan membiarkan mereka melakukannya secara ilegal.

Hal tersebut telah mengancam kesehatan masyarakat di Arab Saudi dan di tingkat internasional.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan