Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Lembaga keuangan komersial mendominasi pembiayaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia sebesar 8,9 miliar dolar AS atau 67 persen dari nilai total, sebut laporan organisasi Climate Policy Initiative (CPI) yang diterima di Jakarta, Jumat.

Laporan tersebut juga menyebutkan kajian penelusuran pembiayaan iklim dari sektor swasta merupakan yang pertama di Indonesia.

Pembiayaan iklim dari sektor swasta mencapai setidaknya 13,2 miliar dolar AS pada periode 2015-2018.

Dari jumlah tersebut energi terbarukan menjadi sektor yang menerima pendanaan terbesar (56 persen) dengan kredit komersial sebagai instrumen yang dominan digunakan di angka 9,4 miliar dolar AS atau 72 persen dari total pendanaan.

Dengan persentasi pembiayaan demikian, CPI telah melakukan sejumlah kegiatan yang membantu pemerintah daerah dan pusat dalam mencapai tujuan pembangunan yang berpihak pada lingkungan dan kelangsungan hidup masyarakat.

“CPI di Indonesia telah melakukan pekerjaan yang sempurna untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang efektivitas dan inovasi pendanaan untuk perubahan iklim, yang mencakup masalah energi dan penggunaan lahan” kata Amanda Katili Niode, kepala tim ahli di Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

Sebelumnya, CPI telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah dan nasional tentang pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dalam kemitraan dengan Universitas Palangka Raya dan PILAR Foundation.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan