Kerja sama internasional harus diperkuat untuk mendorong globalisasi ke jalur pembangunan yang berkelanjutan dan membangun rantai pasokan yang lebih tangguh.
Beijing, China (Xinhua) – Para partisipan forum keuangan dari sejumlah lembaga keuangan China dan negara-negara lainnya menekankan pentingnya memperdalam kerja sama internasional untuk mengatasi beragam tantangan yang sedang dihadapi oleh pembangunan ekonomi global.
“Pembangunan dan kerja sama adalah ‘kunci’ untuk mengatasi permasalahan global,” ujar Chairman sekaligus CEO China Investment Corporation Peng Chun dalam Konferensi Tahunan Financial Street Forum 2022 yang ditutup di Beijing pada Rabu (23/11).
“Modal finansial dan investasi internasional memainkan peran yang semakin krusial dalam pemulihan ekonomi global, dan kerja sama antara lembaga dalam dan luar negeri akan mendatangkan peluang-peluang baru bagi dunia di masa depan,” kata Peng.
Para partisipan secara khusus memuji potensi pasar Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang semakin berkembang. Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich menyampaikan bahwa RCEP telah memfasilitasi kerja sama di antara para anggotanya dan menawarkan platform komunikasi baru di antara negara-negara Asia, dan kemitraan ekonomi semacam itu akan menghasilkan sumber daya yang positif bagi semua anggota.
Menurut SMC (China) Co., Ltd., anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh produsen komponen pneumatik Jepang SMC Corporation di Beijing, banyak barang impor dan ekspor perusahaan itu berasal dari negara-negara anggota RCEP, termasuk negara-negara yang telah meneken perjanjian perdagangan bebas dengan China untuk kali pertama. Perkiraan awal menunjukkan bahwa RCEP dapat memangkas pajak sebesar 30 juta yuan untuk perusahaan itu pada tahun pertama implementasi RCEP.
“Negara-negara Asia perlu memperkuat koordinasi kebijakan makro, meningkatkan mekanisme komunikasi rutin, menyinergikan strategi pembangunan, memanfaatkan sepenuhnya koordinasi antara pasar dan sumber daya, serta memperkuat pendorong pertumbuhan ekonomi,” urai Wakil Ketua Komisi Regulator Perbankan dan Asuransi China (China Banking and Insurance Regulatory Commission) Zhou Liang.
Para partisipan dalam forum itu juga mengutarakan harapan bahwa kerja sama internasional akan membawa stabilitas di tengah lingkungan internasional yang kompleks dengan tingginya inflasi dan risiko keuangan.
Kerja sama internasional harus diperkuat untuk mendorong globalisasi ke jalur pembangunan yang berkelanjutan dan membangun rantai pasokan yang lebih tangguh, tutur Manajer Umum Bank for International Settlements (BIS) Agustin Carstens.
*1 yuan = 2.188 rupiah
Laporan: Redaksi