Banner

Palembang, Sumatera Selatan (Indonesia Window) – Kurma adalah buah yang berasal dari pohon kurma (Phoenix dactylifera) yang tumbuh di banyak daerah tropis, terutama di Timur Tengah.

Ada banyak jenis kurma, tetapi jenis Medjool dan Deglet Noor adalah yang paling banyak dikonsumsi. Kulit yang keriput menunjukkan kurma yang dikeringkan sedangkan kulit yang halus menunjukkan kurma segar.

Medjool juga dikenal sebagai Kurma California. Kurma istimewa ini awalnya merupakan varietas yang tidak diketahui yang ditemukan tumbuh di sebuah oasis di Maroko.

Secara harfiah, Deglet Noor dalam Bahasa Arab Klasik berarti ‘telapak tangan cahaya’. Kurma ini juga disebut juga Kurma Kerajaan yang merupakan kultivar kurma dari oasis Tolga di Aljazair.

Kurma segar berukuran cukup kecil dan warnanya bervariasi dari merah terang hingga kuning cerah tergantung pada jenisnya.

Kurma memiliki tekstur kenyal dengan rasa manis dan juga kaya nutrisi. Tiga buah kurma mengandung 200 kalori, 54 gram karbohidrat dengan sekitar 5 gram serat, 1 gram protein, dan tanpa lemak. Porsi ini juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral.

Sebuah tinjauan tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Critical Review in Food Science and Nutrition oleh peneliti Cornell, Chang Yong Lee dan Mohamed Ali Al-Farsi, menunjukkan lebih dari 15 persen kebutuhan harian akan mineral penting seperti tembaga, kalium, magnesium dan selenium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 100 gram atau sekitar 4 butir kurma per hari.

Berikut ini adalah 10 dari sekian banyak manfaat kurma untuk kesehatan.

  1. Dengan limpahan antioksidan pelindung, yaitu polifenol, karetonoid, dan lignin, kurma telah terbukti membantu mengelola risiko penyakit kronis, yakni kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau terjadi secara perlahan-lahan, seperti penyakit jantung, stroke dan diabetes.
  2. Kurma membantu mendukung kesehatan usus. Sebuah studi kecil tahun 2015 menemukan bahwa mengonsumsi kurma dapat mengurangi kanker usus besar karena kandungan serat dan polifenolnya yang tinggi. Kurma juga memiliki manfaat anti-mikroba dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian lainnya, 21 orang yang mengonsumsi tujuh buah kurma per hari selama 21 hari mengalami peningkatan frekuensi buang air besar yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak makan buah lezat ini.
  3. Kurma membantu meningkatkan kesehatan tulang karena karena kandungan vitamin K seperti fosfor, kalium, kalsium dan magnesium.
  4. Mengonsumsi kurma dalam beberapa pekan sebelum melahirkan dapat membantu proses kelahiran alami karena buah ini meningkatkan pelebaran serviks. Senyawa dalam kurma diyakini meniru efek oksitosin yaitu hormon yang terlibat dalam kontraksi persalinan dan mempercepat waktu melahirkan.
  5. Sirup kurma memiliki Indeks Glikemik (IG) dan kandungan fruktosa yang rendah dibandingkan pemanis lainnya, karenanya kurma sangat cocok dikonsumsi saat berbuka puasa karena membantu terhindar dari makan berlebihan setelah selesai berpuasa.
  6. Kurma meningkatkan kesehatan otak. Sebuah studi yang dipimpin Musthafa Mohamed Essa, Ph.D dan rekan-rekannya menunjukkan kandungan polifenol dalam kurma memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif dan peradangan di otak sehingga berpotensi memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer dan demensia (gangguan kemampuan menyimpan memori).
  7. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition menunjukkan kurma yang kaya gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa membantu mengembalikan tingkat energi secara cepat.
  8. Kurma mencegah penyakit jantung. Studi oleh Waseem Rock et al. dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menyimpulkan bahwa konsumsi kurma efektif menurunkan kadar trigliserida dan mengurangi stres oksidatif yang menjadi faktor risiko penyakit jantung dan aterogenesis yang merupakan penumpukan plak lemak di arteri.
  9. Kurma berpotensi mengobati disfungsi seksual. Studi di India menyatakan serbuk sari kurma yang bersifat afrodisiak dapat dipertimbangkan untuk mengobati infertilitas pria dalam pengobatan tradisional.
  10. Membantu meredakan gejala SAR. Menurut penelitian di tahun 2012, kurma memiliki dampak positif pada Seasonal Allergic Rhinitis (SAR), yaitu suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 30 juta orang di AS saja. Inflammatory Research mempublikasikan sebuah studi yang menemukan imunoterapi kurma efektif dalam mengurngi beberapa penanda peradangan pada pasien dengan rhinitis alergi yakni adalah reaksi alergi yang menyebabkan bersin, hidung tersumbat, hidung gatal dan sakit tenggorokan.

Dengan banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi kurma, kini pohon kurma juga tumbuh dan dibudidayakan di Mediterania, Asia, Amerika Serikat dan Meksiko.

Namun, selain mengandung manfaat, kurma dapat menimbulkan alergi  pada beberapa orang. Senyawa sulfit pada kurma pada individu sensitif dapat menyebabkan gejala alergi. Reaksi ringan bisa saja terjadi setelah makan kurma seperti mulut atau lidah gatal, bersin atau pilek. Jika reaksi anafilaksis yang lebih serius terjadi, maka diperlukan penanganan yang serius.

Sumber: www.organicfacts.net; www.bbcgoodfood.com; www.health.com; www.healthline.com

Laporan: Arisuka Misykah

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan