Banner

Kunjungan wisman Oktober 2021 naik 21,73 persen

Wisata alam Gua Tabuhan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2021 mengalami kenaikan 21,73 persen dibandingkan September 2021, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

“Pada Oktober 2021 jumlah kunjungan wisman mencapai 151.000. Dibandingkan September 2021, terjadi kenaikan 21,73 persen,” kata Margo pada konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

Namun demikian, lanjut Margo, kunjungan wisman masih mengalami penurunan 0,83 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Data BPS menunjukkan belum terjadi kenaikan kunjungan wisman secara signifikan sepanjang 2021, disebabkan pandemik COVID-19.

Dari 151.000 kunjungan wisman ke Indonesia pada Oktober 2021, perjalanan melalui jalur darat merupakan yang tertinggi mencapai 63 persen, disusul laut 24 persen, dan udara 11 persen.

Banner

Menurut Margo, kunjungan wisma terbanyak lewat darat tercatat di Atambua, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 64 kunjungan. Jumlah tersebut turun 12,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, jumlah kunjungan tertinggi melalui udara tercatat di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 13.700, atau naik 235,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan kedatangan wisman lewat jalur laut yang tertinggi tercatat di Batam, Provinsi Kepulauan Riau dengan 158 kunjungan, atau naik 22,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurut kebangsaan, wisman terbanyak berasal dari Timor Leste sebesar 52,2 persen, diiikuti wisman asal Malaysia 30,2 persen, China 4 persen, dan negara lainnya 13,6 persen.

“Adapun kenaikan kunjungan tertinggi berasal dari Yaman yang meningkat 426,09 persen, meskipun hanya 121 kunjungan,” kata Margo.

Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman pada periode Januari-Oktober 2021 mencapai 1,3 juta. Angka ini turun 64,37 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang mencapai 3,7 juta kunjungan.

Banner

“Pariwisata adalah sektor yang paling terkena dampak pandemik COVID-19, terlihat dari jumlah kunjungan wisman secara kumulatif,” tutur Margo.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan