Studi di Australia dapati kril antarktika tolak makanan yang terkontaminasi mikroplastik
Kril Antarktika adalah hewan laut kecil yang berperan penting dalam rantai makanan dan siklus karbon di lautan, membantu memindahkan sejumlah besar karbon ke perairan dalam melalui makanan dan kotoran mereka.
Melbourne, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Kril Antartika dapat menolak untuk mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mikroplastik, menurut sebuah studi di Australia yang dipublikasikan pada Rabu (8/10).
Para peneliti dari Universitas Tasmania, Australia, mengatakan bahwa mereka mendapati hal itu secara tidak sengaja saat mempelajari produksi “bolus makanan”, yaitu massa padat yang dibentuk oleh kril dari makanan yang ditolaknya kemudian tenggelam ke dasar lautan.
Saat menguji berbagai makanan di laboratorium, sebuah sampel makanan secara tidak sengaja terkontaminasi mikroplastik dari spons pembersih, dan para peneliti mengatakan bahwa setelah insiden ini, penolakan makanan meningkat tiga kali lipat.
Kril Antarktika adalah hewan laut kecil yang berperan penting dalam rantai makanan dan siklus karbon di lautan, membantu memindahkan sejumlah besar karbon ke perairan dalam melalui makanan dan kotoran mereka, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal daring Biology Letters.
Penemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana polusi dapat mengubah produksi bolus, karena pembentukan bolus meningkat ketika jumlah makanan terlalu banyak atau ketika partikel seperti plastik terperangkap dalam keranjang makanan mereka, kata studi tersebut.
Para ilmuwan mengatakan penelitian ini menyoroti bagaimana peningkatan polusi mikroplastik dapat mengubah perilaku makan kril dan berdampak terhadap siklus karbon di Samudra Selatan.
Laporan: Redaksi

.jpg)








