Banner

Korban meninggal gempa Cianjur menjadi 310, 24 orang masih hilang

Kondisi bangunan yang runtuh akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11). (Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB)

Jumlah korban hilang sebanyak 24 orang dengan identitas yang sudah jelas tercatat pada Jumat (25/11), dan tim SAR gabungan dari berbagai unsur terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah korban meninggal gempa bumi Cianjur bertambah menjadi 310 orang, sementara 24 orang masih hilang, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, di Cianjur, Jumat.

Setelah dilakukan pencarian ternyata ada sembilan jenazah yang merupakan pelintas atau warga dari luar kecamatan Cugenang dan masih diidentifikasi, ungkap Suharyanto.

“Dengan kejadian ini seluruh masyarakat di sekitar Kecamatan Cugenang atau seluruh Kabupaten Cianjur atau dari luar Kabupaten Cianjur diminta agar segera melapor bila ada anggotanya yang belum ditemukan atau hilang,” kata Suharyanto.

Menurut Suharyanto, hari ini ditemukan delapan jenazah yang sudah ada identitasnya baik nama maupun alamatnya, sehingga hasil operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh tim SAR gabungan per hari ini medapatkan jenazah sebanyak 17 orang, sehingga jumlah yang meninggal saat ini menjadi 310 orang dan 24 orang masih hilang dengan identitas yang sudah jelas.

“Untuk material tidak banyak bergeser perubahannya. Tim gabungan masih terus bekerja di lapangan untuk melakukan penilaian terhadap rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, yang jumlahnya masih fluktuatif,” kata kepala BNPB.

Untuk infrastruktur sekolah ada penambahan yaitu yang rusak 363, tempat ibadah 144, fasilitas kesehatan ada tiga, dan gedung perkantoran ada 16.

“Pendistribusian logistik hari ini sudah berjalan baik dan ada beberapa organisasi yang ingin mendistribusikan logistik secara langsung ke masyarakat dengan pengawalan kepolisian guna menghindari penghadangan yang meminta barang atau uang,” ungkapnya.

Per hari ini tim gabungan juga sudah mendata ulang titik-titik pengungsian, katanya seraya menambahkan, yang sudah berhasil disurvey di Kabupaten Cianjur ada 110 titik tempat pengunsian, baik pengunsian yang terpusat dengan jumlah hingga 500 orang, maupun pengunsian yang menampung hanya lima sampai 10 orang yang terpencar di 15 kecamatan.

“Hal ini membutuhkan strategi, tenaga dan kekuatan yang ekstra dalam pendistribusian logistik. Mudah-mudahan dengan seiring berjalannya waktu semakin baik dan semua masyarakat Kapupaten Cianjur, sekitar 60.000 ribu lebih pengunsi, semua bisa terlayani,” katanya.

Tim gabungan juga sudah mendata nama dan umur para pengungsi, di antaranya adalah 650 ibu hamil, 34 penyandang disabilitas, 21.071 pengunsi perempuan.

“Tapi tentu saja data ini akan berkembang terus. Dan ini bukan final karena kami masih terus melakukan pendataan,” Suharyanto menambahkan.

Laporan: Redaksi       

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan