Konsumsi listrik di China pada paruh kedua tahun 2022 diperkirakan akan meningkat sekitar 7 persen, dan tingkat pertumbuhannya akan naik secara signifikan jika dibandingkan dengan paruh pertama.
Jakarta (Indonesia Window) – Konsumsi listrik di China, yang merupakan barometer utama aktivitas ekonomi, mengalami peningkatan dalam beberapa periode terakhir, mengindikasikan pemulihan berkelanjutan dalam hal produksi dan operasi ekonomi perusahaan.
Total penggunaan listrik negara di kawasan Asia Timur itu naik 2,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode Januari-Juni 2022 menjadi 4,1 triliun kilowatt-jam (kWh), menurut Administrasi Energi Nasional China.
Pada Juni saja, konsumsi listrik tercatat di angka 745,1 miliar kWh, meningkat 4,7 persen dibanding setahun lalu. Tingkat pertumbuhannya 6 poin persentase lebih tinggi dibandingkan Mei saat negara tersebut dihantam lonjakan sporadis COVID-19.
Pemulihan dalam hal tingkat pertumbuhan konsumsi listrik pada Juni mencerminkan dampak positif dari dimulainya kembali pekerjaan dan produksi saat ini, ujar Wang Yixuan, seorang pejabat dari Dewan Kelistrikan China.
Industri pembuatan peralatan dan teknologi tinggi menunjukkan tingkat pertumbuhan tercepat pada Juni, mengindikasikan efek nyata dari dimulainya kembali pekerjaan dan produksi di industri tersebut.
Pada Juni, konsumsi listrik di industri tersebut naik 3,6 persen, 4,9 poin persentase lebih cepat dibandingkan angka yang tercatat pada Mei.
Dimulainya kembali pekerjaan di sektor jasa juga menorehkan hasil yang baik, dengan konsumsi listrik di industri tersier mengalami rebound 10,1 persen (yoy) pada Juni, 14,5 poin persentase lebih tinggi daripada angka yang dilaporkan pada Mei.
Konsumsi listrik di China pada paruh kedua tahun ini diperkirakan akan meningkat sekitar 7 persen, dan tingkat pertumbuhannya akan naik secara signifikan jika dibandingkan dengan paruh pertama atau tahun lalu, papar dewan tersebut.
Dewan Kelistrikan China menyarankan agar otoritas-otoritas terkait memastikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik selama periode puncak konsumsi listrik, menjaga kestabilan pasokan bahan bakar listrik, dan memajukan transformasi berkualitas dari perusahaan-perusahaan listrik.
Untuk memperkuat perekonomian, pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) yang digelar pekan lalu mendesak dilakukannya upaya untuk mengonsolidasikan tren pemulihan ekonomi yang meningkat, menjaga stabilitas dalam hal ketenagakerjaan dan harga, menjaga perekonomian tetap berjalan dalam kisaran yang wajar, dan mengupayakan hasil sebaik mungkin.
Pertemuan itu terutama menekankan bahwa kebijakan-kebijakan makro harus memainkan peran aktif dalam meningkatkan permintaan, sementara kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter harus secara efektif mengatasi kurangnya permintaan sosial.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi