Peneliti ungkap kaitan antara asupan gula dan masalah kesehatan berbahaya

Orang-orang membeli haw berlapis gula di Jalan Furong di Jinan, Provinsi Shandong, China timur, pada 2 Januari 2023. (Xinhua/Xu Suhui)

Konsumsi gula makanan berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan yang berbahaya, seperti penambahan berat badan dan penyakit jantung koroner.

 

Chengdu, China (Xinhua) – Tinjauan sistematis yang dilakukan oleh sejumlah peneliti China menemukan bahwa konsumsi gula makanan berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan yang berbahaya, seperti penambahan berat badan dan penyakit jantung koroner.

Meskipun banyak penelitian berfokus pada kaitan antara konsumsi gula dengan berbagai masalah kesehatan, sejumlah faktor seperti kekurangan dalam desain penelitian, pengukuran yang bervariasi, dan temuan yang tidak konsisten membuat sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Para peneliti dari Rumah Sakit China Barat berafiliasi di Universitas Sichuan secara sistematis mencari, mengekstraksi, dan menganalisis sejumlah besar data dari berbagai tinjauan sistematis yang dipublikasikan dan meta-analisis tentang kaitan antara konsumsi gula makanan dengan berbagai masalah kesehatan.

Sumber-sumber data mereka termasuk PubMed, Embase, Web of Science, Cochrane Database of Systematic Review dan pencarian daftar referensi secara manual.

Setelah menganalisis 8.601 artikel penelitian terkait, para peneliti mendeteksi kaitan berbahaya yang signifikan antara konsumsi gula diet dan 18 masalah endokrin/metabolik, 10 masalah kardiovaskular, tujuh masalah kanker, dan 10 masalah lainnya (neuropsikiatri, gigi, hati, ostial, dan alergi).

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di British Medical Journal.

Mereka menunjukkan bahwa bukti kaitan berbahaya antara minuman berpemanis gula dengan perubahan berat badan, tambahan gula dengan akumulasi lemak ektopik, minuman berpemanis gula dengan obesitas pada anak-anak, minuman berpemanis gula dengan penyakit jantung koroner, dan minuman berpemanis gula dengan depresi tampaknya lebih reliabel dibandingkan hasil-hasil lainnya.

Sementara itu, bukti kaitan antara konsumsi gula makanan dan kanker masih terbatas, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi gula bebas atau gula tambahan hingga di bawah 25 gram per hari (sekitar 6 sendok teh per hari) dan membatasi konsumsi minuman berpemanis gula hingga kurang dari satu porsi per pekan (sekitar 200 hingga 355 ml per pekan).

Guna mengubah pola konsumsi gula, terutama untuk anak-anak dan remaja, kombinasi dari pendidikan dan kebijakan kesehatan masyarakat yang tersebar luas di seluruh dunia sangat dibutuhkan, demikian dikatakan para peneliti.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan