Banner

Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam terpanjang dalam Al-Qur’an

Salah satu surat yang banyak mengisahkan Nabi Musa ‘alaihissalam adalah Al-Qashash, dan kisah tersebut banyak diulang oleh Allah ﷻ dalam banyak surat lain. (Indonesia Window)

Di antara kisah-kisah para nabi yang Allah ﷻ sebutkan dalam Al-Qur’an, kisah Nabi Musa ‘alaihissalam adalah yang terpanjang, bahkan melebihi kisah Nabi Muhammad ﷺ.

Salah satu surat yang banyak mengisahkan Nabi Musa ‘alaihissalam adalah Al-Qashash, dan kisah tersebut banyak diulang oleh Allah ﷻ dalam banyak surat lain.

Banyaknya kisah Nabi Musa ‘alaihissalam muncul dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa perhatian khusus dari Allah ﷻ tentang kehidupan Musa ‘alaihissalam dan kaumnya dari bangsa Yahudi.

Di antara kebaikan dari diceritakannya kisah nabi Musa ‘alaihissalam secara detail kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah karena salah satu umat yang didakwahi oleh Nabi Muhammad ﷺ adalah Umat Yahudi.

Dalam siroh, dikisahkan bahwa saat Nabi ﷺ tiba di Madinah, ada tiga suku Yahudi yang terkenal yaitu Qainuqa, Nadhir, dan Quraizhah. Kepada tiga suku ini Nabi ﷺ bisa menceritakan kisah Nabi Musa ‘alaihissalam secara rinci meski tanpa belajar dari ahli kitab. Ini menjadi bukti bahwa Muhammad ﷺ adalah benar seorang nabi.

Banner

Faedah yang lain adalah bahwa Allah ﷻ tidak banyak menceritakan tentang kisah Nabi Isa ‘alaihissalam, padahal Umat Nasrani juga menjadi kaum yang didakwahi oleh beliau. Ini karena Nabi Isa ‘alaihissalam tidak disukai oleh seluruh Umat Yahudi. Mereka (Yahudi) mengatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam anak hasil zina dan mereka ingin dan mengaku telah membunuh Nabi Isa ‘alaihissalam. Namun, hal ini dibantah oleh Allah ﷻ dalam Surat An-Nisa ayat 157 yang diterjemahkan sebagai berikut.

“Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.”

Kenyataannya, Nabi Isa ‘alaihissalam tidak dibunuh dan disalib, karena Allah ﷻ mengangkat beliau ke langit sebelum orang-orang Yahudi menangkapnya.

Umat Islam, Yahudi dan Nasrani menyepakati tentang kenabian Musa ‘alaihissalam. Karenanya, Allah ﷻ memperpanjang kisah Nabi Musa ‘alaihissalam.

Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam juga menceritakan akhlak kaum Yahudi yang suka membantah dan membangkang terhadap perintah dan mukjizat yang diturunkan oleh Allah ﷻ.

Selain itu, kaum Yahudi juga suka membunuh para nabi. Allah ﷻ berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 155 yang diterjemahkan, “Dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar.”

Banner

Jika ada nabi yang tidak sesuai dengan selera mereka, maka akan dibunuh. salah satunya adalah Nabi Isa ‘alaihissalam.

Bahkan dalam Kitab Taurat yang telah diubah oleh mereka, yang dari situ kita ketahui betapa jahatnya kaum Yahudi, mereka menggambarkan sifat-sifat yang buruk tentang para nabi.

Mereka menyebutkan bahwa ada nabi yang berzina dengan anaknya, ada nabi yang suka mabuk, ada nabi yang senang merebut istri prajuritnya.

Bahkan kaum Yahudi berani menyifati Allah ﷻ dengan sifat yang jelek, dengan mengatakan bahwa Ya’qub Israil berkelahi dengan Allah, lalu Allah kalah.

Makanya, Allah ﷻ memperpanjang kisah Nabi Musa ‘alaihissalam agar Umat Islam menyadari akan biadab dan liciknya kaum Yahudi.

Sumber: www.firanda.com dengan penyuntingan

Banner

Redaksi Indonesia Window

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan