Banner

China dorong modernisasi pertanian demi ketahanan pangan nasional

Presiden China Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan Ketua Komisi Militer Sentral, berbincang dengan penduduk desa di sebuah kebun di Desa Nangou, Yan’an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 26 Oktober 2022. (Xinhua/Ju Peng)

Ketahanan pangan China dicapai dengan menerapkan dan mengembangkan pertanian modern yang terlindungi guna memastikan produksi, penjualan, dan pasokan yang sehat untuk komoditas esensial seperti biji-bijian, minyak goreng, daging, telur, susu, buah-buahan, dan sayuran.

 

Beijing, China (Xinhua) – Wei Qiao, yang pernah menjadi peneliti di akademi ilmu pengetahuan terkemuka di China, kini dikenal sebagai ‘petani baru’ yang melek teknologi di kampung halamannya di Provinsi Jiangsu, China timur, memberikan kontribusi terhadap revitalisasi pedesaan dengan gagasan-gagasan canggih dan keterampilan kewirausahaan modern.

Wei juga merupakan seorang anggota parlemen nasional yang berada di Beijing untuk sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-14, badan legislatif nasional China. Pada Ahad (5/3), dia mendapat kesempatan untuk membagikan pencapaian terbarunya sebagai petani di era digital kepada Presiden China Xi Jinping.

“Kami menanam lebih dari 1.333 hektare padi, dengan setiap 0,06 hektare menghasilkan 550 kg biji-bijian,” kata Wei kepada Xi. Dia mengatakan bahwa dengan mengelola ladang menggunakan metode digital, efisiensi kerja pun meningkat secara signifikan.

Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan Ketua Komisi Militer Sentral China, memuji upaya Wei. “Lahan 1.333 hektare lebih bukanlah jumlah yang kecil di China selatan,” kata Xi, seraya menambahkan bahwa area semacam itu cukup untuk melepaskan potensi mesin pertanian dan mengembangkan pertanian modern yang terlindungi.

Banner

Pembicaraan mereka berlangsung saat Xi menghadiri musyawarah dengan para deputi dari delegasi Jiangsu.

Xi diketahui selalu memanfaatkan sesi tahunan NPC untuk berkomunikasi dengan para anggota parlemen nasional yang berasal dari level akar rumput. Dia menggunakan pertemuan itu untuk mendengarkan komentar dan membagikan pemikirannya tentang berbagai masalah.

Dalam musyawarah delegasi Jiangsu tahun ini, Xi mengarahkan perhatian para deputi pada masalah pertanian dan ketahanan pangan. Dia meminta Jiangsu untuk menjadi pelopor dalam mendorong modernisasi pertanian dan menyoroti peran provinsi tersebut dalam menjamin ketahanan pangan China.

Untuk memperjelas poinnya, Xi menceritakan pengalamannya sendiri sekitar tiga dekade yang lalu. “Ketika saya bekerja di Provinsi Fujian, setiap hari saya memeriksa apakah penduduk setempat memiliki cukup sayuran untuk dimakan atau tidak.”

“Jika tidak, itu akan menjadi masalah politik,” imbuh Xi. Dia kemudian memperingatkan tentang kecenderungan beberapa pejabat untuk mengabaikan masalah ketahanan pangan China. “Ini tidak bisa diterima.”

Pernyataan Xi mencerminkan perhatian tinggi para pemimpin China terhadap pertanian. Bagi mereka, memberi makan 1,4 miliar orang selalu menjadi tugas yang berat dan penting.

Banner

Otoritas pusat China menyoroti pekerjaan di bidang pertanian dan pedesaan dalam ‘dokumen sentral No. 1’ tahunan mereka selama 20 tahun berturut-turut sejak 2004.

Laporan kerja pemerintah yang sedang dibahas di badan legislatif nasional menetapkan target output biji-bijian untuk tahun 2023 sebesar lebih dari 650 juta ton.

Rencana perjalanan Xi juga mencerminkan kepeduliannya terhadap pertanian dan pedesaan. Setelah Kongres Nasional CPC ke-20 ditutup pada Oktober tahun lalu, memulai perjalanan baru China menuju modernisasi, Xi melakukan perjalanan inspeksi pertamanya ke daerah pedesaan.

Dia mengunjungi sebuah kebun apel di Provinsi Shaanxi, berbincang dengan penduduk setempat, mengajukan pertanyaan-pertanyaan detail tentang teknik menanam apel, dan belajar tentang perkembangan industri apel lokal.

“Tugas paling menantang dan berat yang kita hadapi dalam membangun China yang bersifat sosialis modern di segala bidang tetap berada di daerah pedesaan,” katanya.

Beberapa bulan kemudian, menjelang Tahun Baru Imlek 2023, Xi menyampaikan salam melalui video kepada kelompok-kelompok masyarakat di seluruh negeri. Para penjual dan pelanggan di pasar produk segar utama di Beijing berada di antara kelompok-kelompok itu.

Banner

Dalam diskusi virtual tersebut, Xi menekankan pentingnya menggandakan upaya untuk memastikan produksi, penjualan, dan pasokan yang sehat untuk komoditas esensial seperti biji-bijian, minyak goreng, daging, telur, susu, buah-buahan, dan sayuran.

Pada Ahad, dalam percakapan dengan para deputi NPC, Xi secara spesifik mengatakan bahwa garis batasan untuk total lahan pertanian China tidak boleh dilanggar.

Jika total luas lahan pertanian berada di bawah garis batasan, para pejabat terkait akan dimintai pertanggungjawaban, terlepas dari status mereka yang sudah pensiun, tegas Xi. “Di sinilah letak kepentingan paling mendasar dari negara.”

“Kami menerapkan sistem dengan gubernur provinsi memikul tanggung jawab untuk ‘kantong beras’ dan wali kota untuk ‘keranjang sayuran’,” tutur Xi. “Output areal dan biji-bijian tidak dapat dikurangi lagi.”

Dari semua hal, makan adalah hal yang paling penting, dan makanan adalah kebutuhan manusia yang paling dasar. Saat ini, para pekerja di bidang pertanian seperti Wei sedang melakukan upaya untuk mewujudkan lebih banyak panen raya di wilayah pedesaan China dan memfasilitasi revitalisasi pedesaan.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan