Uni Eropa usulkan kesepakatan industri bersih untuk dorong transisi energi

Kesepakatan Industri Bersih ditetapkan sebagai prioritas untuk 100 hari pertama Komisi Eropa yang baru. Kesepakatan tersebut berfokus pada industri padat energi yang berjuang dengan biaya tinggi dan teknologi bersih yang sangat penting untuk transformasi industri dan pertumbuhan ekonomi.
Brussel, Belgia (Xinhua/Indonesia Window) – Komisi Eropa pada Rabu (26/2) meluncurkan Kesepakatan Industri Bersih, sebuah inisiatif senilai 100 miliar euro untuk mempercepat transisi energi manufaktur Uni Eropa (UE) di tengah perlombaan teknologi bersih global dan meningkatnya biaya energi.
*1 euro = 17.073 rupiah
“Kami tahu bahwa terlalu banyak hambatan yang masih menghalangi perusahaan-perusahaan Eropa kami, mulai dari harga energi yang tinggi hingga beban peraturan yang berlebihan,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan, seraya menekankan bahwa kesepakatan ini berusaha menghilangkan hambatan yang menghalangi bisnis-bisnis UE.

Sebuah inisiatif utama dalam pedoman politik 2024-2029 von der Leyen, Kesepakatan Industri Bersih ditetapkan sebagai prioritas untuk 100 hari pertama Komisi Eropa yang baru. Kesepakatan tersebut berfokus pada industri padat energi yang berjuang dengan biaya tinggi dan teknologi bersih yang sangat penting untuk transformasi industri dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai bagian dari upaya menurunkan biaya energi, Komisi Eropa juga mengusulkan rencana aksi untuk energi yang terjangkau pada Rabu, yang merupakan bagian integral dari kesepakatan tersebut. Rencana tersebut bertujuan untuk menghemat konsumen dan bisnis UE sebesar 260 miliar euro per tahun pada 2040.

Rencana aksi untuk energi ini mengusulkan penurunan pajak listrik nasional, meningkatkan pengawasan pasar gas Uni Eropa, dan memperkuat kerja sama dengan pemasok gas alam cair yang dapat diandalkan untuk mendapatkan impor dengan biaya kompetitif.
Laporan: Redaksi