Kerangka kerja kebijakan energi baru Jepang bertujuan untuk menjadikan sumber energi terbarukan seperti energi surya dan bayu sebagai sumber tenaga listrik terbesar di negara tersebut pada 2040 mendatang.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Jepang sedang memfinalisasi pembahasan mengenai kerangka kerja kebijakan energi baru, yang bertujuan untuk menjadikan sumber energi terbarukan seperti energi surya dan bayu sebagai sumber tenaga listrik terbesar di negara tersebut pada 2040 mendatang, demikian dilaporkan media setempat.
Rencana tersebut mengusulkan agar energi terbarukan berkontribusi sebesar 40 persen hingga 50 persen dari total produksi listrik negara tersebut pada 2040, melampaui tenaga termal, yang diperkirakan akan menyumbang sekitar 30 persen hingga 40 persen, menurut lembaga penyiaran nasional NHK.
Saat ini, kebijakan energi Jepang menargetkan pangsa energi terbarukan sebesar 36 persen hingga 38 persen pada 2030. Target baru pada tahun 2040 mencerminkan perubahan signifikan, yang didukung oleh kemajuan dalam sel surya generasi berikutnya dan teknologi bayu lepas pantai.
Meski energi terbarukan menghadapi berbagai tantangan seperti ketergantungan cuaca dan biaya yang tinggi, pemerintah Jepang mengharapkan inovasi teknologi dapat mendorong pengembangannya.
Sementara itu, energi nuklir akan mempertahankan pangsa sebesar 20 persen dalam kerangka kerja target saat ini, yang berperan bersama energi terbarukan sebagai komponen utama dalam upaya dekarbonisasi.
Sebuah draf rencana, termasuk target-target ini, diharapkan dapat diluncurkan pekan depan, lapor NHK.
Laporan: Redaksi