Kerajinan tangan ramah lingkungan yang terbuat dari bahan plastik bekas telah menghasilkan pendapatan untuk menghidupi warga Zambia yang menghadapi tantangan ekonomi.
Lusaka, Zambia (Xinhua) – Ernest Chilambwe (36) dan Shadreck Lukwesa (32) mencari nafkah dengan mengolah bahan limbah menjadi ornamen dan produk fungsional.
Chilambwe dari Kapiri Mposhi dan Lukwesa dari Kabwe di Zambia tengah termasuk di antara orang-orang yang mencari nafkah dengan cara yang ramah lingkungan di komunitas berpenghasilan rendah di negara tersebut.
Keduanya tinggal di daerah pinggiran.
Chilambwe membuat keranjang dengan potongan-potongan yang terbuat dari bahan plastik bekas, menghasilkan pendapatan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. “Saya melihat ada peluang untuk membuat sesuatu yang berguna dari potongan-potongan plastik yang digunakan untuk mengikat bal-bal pakaian dan tempat tidur yang dibuang oleh para pedagang,” ujarnya.
Dalam sebulan Chilambwe dapat membuat sekitar 60 keranjang dengan berbagai ukuran, menghasilkan sekitar 3.800 kwacha Zambia. “Saya menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan dan membayar tempat tinggal bagi istri dan empat anak saya,” katanya. “Saya juga menghidupi keluarga besar saya dengan menggunakan uang dari hasil pembuatan keranjang, yang merupakan penghasilan utama saya.”
Sebelum beralih ke pembuatan keranjang, Chilambwe adalah seorang tukang kayu. “Saya senang membuat keranjang belanja dari potongan-potongan plastik. Ini adalah sesuatu yang telah saya lakukan selama lebih dari 10 tahun. Kerajinan ini tidak hanya memberi saya penghasilan tetapi juga membantu mengurangi sampah di sekitar Kapiri Mposhi,” ujarnya.
Di sisi lain, Lukwesa telah membuat benda-benda ornamen dengan bahan kertas bekas selama lima tahun, menyulap kertas yang tidak terpakai menjadi karya-karya dekoratif yang sangat indah dalam bentuk bebek air dan berbagai hewan liar berukuran kecil dan sedang.
“Saya terjun ke dunia kerajinan tangan setelah gagal mendapatkan pekerjaan di lingkungan formal. Saya harus belajar membuat ornamen berbahan kertas bekas dari paman saya, yang seorang seniman berpengalaman,” ujarnya.
Lukwesa kini menghasilkan lebih dari 3.500 kwacha Zambia per bulan dari hasil kerajinan tangannya.
Pendekatan inovatif Chilambwe dan Lukwesa dalam mengelola sampah menjadi kerajinan tangan ramah lingkungan tidak hanya mengatasi isu pengelolaan sampah, tetapi juga menunjukkan potensi artistik dari daur ulang. Mereka memberikan contoh semangat kewirausahaan di tengah semakin banyaknya warga Zambia yang menghadapi tantangan ekonomi.
*1 kwacha Zambia = 583 rupiah
Laporan: Redaksi