Banner

Presiden Senegal umumkan berakhirnya semua kehadiran militer asing pada 2025

Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye berbicara kepada wartawan di Dakar, ibu kota Senegal, pada 30 Agustus 2024. (Xinhua/Wang Zizheng)

Kehadiran militer asing di Senegal dipastikan akan berakhir pada 2025, menyusul pernyataan Presiden Bassirou Diomaye Faye pada pidato Tahun Barunya.

 

Dakar, Senegal (Xinhua/Indonesia Window) – Saat menyampaikan pidato Tahun Baru pada Selasa (31/12), Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye mengumumkan “berakhirnya semua kehadiran militer asing” di negara Afrika Barat itu pada 2025.

“Saya telah menginstruksikan menteri angkatan bersenjata untuk mengajukan doktrin baru kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, yang mencakup, salah satu konsekuensinya, berakhirnya semua kehadiran militer dari negara asing di Senegal mulai 2025,” tuturnya.

Kehadiran militer asing
Bassirou Diomaye Faye menyampaikan pidato usai dilantik sebagai presiden Senegal di Diamniadio, Senegal, pada 2 April 2024. Bassirou Diomaye Faye, lahir pada 25 Maret 1980 di Ndiaganiao. Dia memenangkan pemilihan presiden 2024 pada usia 44 tahun, menjadi presiden terpilih termuda dalam sejarah negara tersebut. (Xinhua/Demba Gueye)

“Semua sahabat Senegal akan diperlakukan seperti mitra strategis dalam kerangka kerja sama yang terbuka, beragam, dan tanpa hambatan,” ungkap sang presiden.

Pada 28 November 2024, Faye mengumumkan bahwa kedaulatan yang didukung oleh pemerintahannya “tidak mengakomodasi keberadaan pangkalan militer di sebuah negara berdaulat.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan