Kehadiran militer asing di Senegal dipastikan akan berakhir pada 2025, menyusul pernyataan Presiden Bassirou Diomaye Faye pada pidato Tahun Barunya.
Dakar, Senegal (Xinhua/Indonesia Window) – Saat menyampaikan pidato Tahun Baru pada Selasa (31/12), Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye mengumumkan “berakhirnya semua kehadiran militer asing” di negara Afrika Barat itu pada 2025.
“Saya telah menginstruksikan menteri angkatan bersenjata untuk mengajukan doktrin baru kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, yang mencakup, salah satu konsekuensinya, berakhirnya semua kehadiran militer dari negara asing di Senegal mulai 2025,” tuturnya.
“Semua sahabat Senegal akan diperlakukan seperti mitra strategis dalam kerangka kerja sama yang terbuka, beragam, dan tanpa hambatan,” ungkap sang presiden.
Pada 28 November 2024, Faye mengumumkan bahwa kedaulatan yang didukung oleh pemerintahannya “tidak mengakomodasi keberadaan pangkalan militer di sebuah negara berdaulat.”
Laporan: Redaksi