Sedikitnya 30 tewas setelah kapal migran tenggelam di dekat pantai Italia

Vigili del Fuoco, brigade pemadam kebakaran dan penyelamatan nasional Italia, mengerahkan upaya pencarian dan penyelamatan puluhan migran yang kapalnya terkoyak di lepas pantai Italia pada Ahad (26/2/2023). (Xinhua)

Kedatangan migran ke Italia terus meningkat setiap tahun dalam empat tahun terakhir, dari yang terendah sekitar 11.500 pada 2019 menjadi lebih dari 34.000 pada 2020 hingga sekitar 67.500 pada 2021, dan lebih dari 105.000 pada 2022.

 

Jakarta (Xinhua) – Sedikitnya 30 migran tewas pada Ahad (26/2) pagi ketika kapal mereka terkoyak di lepas pantai Italia, menurut sejumlah laporan media Italia.

Laporan radio pemerintah Italia mengatakan jumlah pasti korban tewas masih belum dapat dikonfirmasi hingga Ahad pagi waktu setempat karena sebagian besar mayat terdampar di atau dekat pantai Steccato di Cutro, sebuah kota resor tepi laut di wilayah Calabria, Italia selatan. Sedikitnya tiga mayat ditemukan di laut, kata otoritas setempat.

Kantor berita Italia ANSA mengatakan 33 orang tewas dalam kecelakaan ini, termasuk banyak anak-anak dan wanita.

Vigili del Fuoco, brigade pemadam kebakaran dan penyelamatan nasional Italia, mengungkapkan pencarian sedang berlangsung dengan perahu, jet ski, dan helikopter. Mereka juga melaporkan berhasil menyelamatkan sekitar 40 penyintas dari laut.

Laporan media yang belum dikonfirmasi menyebutkan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 40 orang.

Kapal tersebut dikabarkan membawa lebih dari 100 pengungsi, termasuk banyak anak-anak, ketika mulai menghadapi kesulitan. Kapal itu pecah saat menabrak bebatuan di bawah permukaan laut saat cuaca buruk di Pantai Calabria. Sejumlah laporan mengatakan para penumpang sebagian besar berasal dari Iran, Pakistan, dan Afghanistan.

Pejabat pemerintah diperkirakan akan menyampaikan pengumuman resmi tentang perkembangan tragedi hari Ahad tersebut pada Senin (27/2), kata seorang sumber kepada Xinhua.

Menurut data dari Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi, jumlah kedatangan migran ke Italia terus meningkat setiap tahunnya dalam empat tahun terakhir. Dari yang terendah sekitar 11.500 pada 2019 menjadi lebih dari 34.000 pada 2020 hingga sekitar 67.500 pada 2021, dan lebih dari 105.000 tahun lalu. Namun angka-angka itu semuanya di bawah angka tertinggi sepanjang masa yang mencapai lebih dari 250.000 per tahun pada satu dekade lalu.

Angka kedatangan ditekan ke level rendah melalui kebijakan antimigran yang kuat pada 2018 dan 2019, serta kemudian oleh pandemik COVID-19 yang dimulai pada 2020.

Banyak calon pengungsi tewas atau hilang saat mencoba mencapai pantai Italia setiap tahun. Menurut data PBB, sebanyak 1.368 orang tewas atau hilang dalam perjalanan menuju Italia melalui laut tahun lalu, turun tipis dari 1.545 pada 2021.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan