Kebun Raya Jagatnatha lestarikan adat, jaga kesehatan

Pemandangan di Pulau Bali. (Photo by Jara Lenz on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Bali tak hanya molek alamnya, namun juga kaya akan budaya leluhur yang terpelihara apik dan semakin mempercantik Pulau Dewata itu.

Harta tak ternilai tersebut kini semakin terjaga dengan diresmikannya Kebun Raya Jagatnatha pada Kamis (5/12) oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali.

Kebun raya yang pembangunannya digagas pada 2014 tersebut  merupakan kebun raya daerah ke-14, dan berlokasi di Jembrana Bali pada jalur utama penghubung Gilimanuk-Denpasar dengan luas 5,8 hektar.

Bupati Jembrana I Putu Artha menyebut Kebun Raya Jagatnatha sebagai “Mutiara Hijau di Jantung Kota Negara”.

“Kebun raya ini harus menjadi pusat konservasi tumbuhan untuk melestarikan tumbuhan khas Jembrana yang mulai langka, menjadi pusat pendidikan lingkungan, pengembangan ilmu pengetahuan dan penyedia jasa lingkungan bagi masyarakat,”  ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, R. Hendrian, mengatakan tantangan konservasi tumbuhan semakin besar.

“Kekayaan tumbuhan Indonesia yang mencapai 35.000 jenis  atau 10 persen dari jumlah spesies tumbuhan dunia. Dari jumlah tersebut baru 6.000 jenis yang telah dimanfaatkan,” ujar Hendrian.

Dia menambahkan, pengelolaan kebun raya harus dapat mewujudkan konservasi minimal 75 persen dari seluruh tumbuhan di Indonesia pada 2030.

“Kerja sama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta terus kami galakkan guna mewujudkan kebun raya di seluruh Indonesia yang mampu mengkonservasi tumbuhan di 47 tipe ekoregion di Indonesia,” jelasnya.

Taman tematik

Kebun Raya Jagatnatha memiliki konsep tematik yang menekankan pelestarian tumbuhan upakara (tumbuhan untuk upacara adat umat Hindu Bali) dan usada (tumbuhan obat tradisional Bali).

Saat ini Kebun Raya Jagatnatha memiliki tanaman usada sebanyak 26 suku, 45 nomor koleksi, dan 36 genus.

Adapun koleksi tanaman upakara terdiri atas 38 suku, 101 nomor koleksi, da 85 genus, sedangkan tanaman koleksi endemik terdiri atas 48 suku, 103 genus, 124 spesies, 428 spesimen dan pembibitan 62 suku, 174 genus, 162 spesies, 1.234 spesimen.

“Konservasi tumbuhan usada dan upacara adat Bali diharapkan menjadi rujukan, sekaligus menjadikan Kebun Raya Jagatnatha sebagai kebun raya pertama di Indonesia yang koleksi tumbuhannya ditata berdasarkan pola tematik sebagai perpustakaan hidup tentang kekayaan budaya Bali,” jelas Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Kebun Raya pada Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Danang WP.

Menurut dia, Kebun Raya Jagatnatha memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kebun raya lain di Indonesia. Hal tersebut dikarekanakan adanya Pura Jagatnatha di area kebun raya sehingga mengharuskan pembangunan selaras dengan ”Tri Mandala”, yaitu konsep penataan ruang yang terdiri atas tiga zona berupa Zona Prahyangan (suci), Zona Pawongan (aktivitas manusia), dan Zona Palemahan (zona lingkungan).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan