Banner

Kebun Binatang San Diego AS bagikan foto tampilan perdana dua panda raksasa dari China

Foto tampilan perdana yang dirilis oleh San Diego Zoo Wildlife Alliance pada 9 Juli 2024 ini menunjukkan Yun Chuan, seekor panda jantan berusia hampir lima tahun, di rumah barunya di Kebun Binatang San Diego di San Diego, California, Amerika Serikat. (Xinhua/San Diego Zoo Wildlife Alliance)

Kebun Binatang San Diego, salah satu kebun binatang yang paling banyak dikunjungi di AS, merupakan kebun binatang AS pertama yang mempunyai program konservasi kooperatif dengan mitra-mitra di China.

 

Los Angeles, AS (Xinhua) – San Diego Zoo Wildlife Alliance pada Selasa (9/7) membagikan foto-foto tampilan perdana pasangan panda raksasa yang sangat dinantikan, Yun Chuan dan Xin Bao, saat keduanya melanjutkan adaptasi menetap di rumah baru mereka setelah tiba di Amerika Serikat (AS) bulan lalu.

Pasangan panda itu, yang tercatat sebagai panda pertama yang masuk ke AS dalam 21 tahun terakhir, beradaptasi dengan baik di rumah baru mereka di sebuah habitat privat dan belum akan ditampilkan ke publik hingga beberapa pekan mendatang, kata pihak kebun binatang dalam sebuah rilis pers.

Yun Chuan dan Xin Bao tiba di California dari China pada 27 Juni untuk kerja sama perlindungan panda raksasa internasional selama 10 tahun dengan Kebun Binatang San Diego, yang menandai babak baru kolaborasi serupa antara kedua negara.

“Yun Chuan seekor panda jantan berusia hampir lima tahun,” kata pihak kebun binatang, seraya menambahkan bahwa “dia dapat dikenali dari hidungnya yang panjang dan agak runcing dan tampaknya sangat nyaman saat bermain di rumput atau memanjat pohon.”

Banner

Kebun binatang tersebut mengatakan Xin Bao merupakan panda betina berusia hampir empat tahun yang namanya berarti “harta karun kesejahteraan dan kelimpahan yang tak ternilai.”

“Dia dapat dikenali dari wajahnya yang besar dan bulat serta telinganya yang besar dan halus, dan dia senang berjemur dengan tenang dan fokus pada makanan favoritnya,” imbuh pihak kebun binatang.

Kebun Binatang San Diego
Foto tampilan perdana yang dirilis oleh San Diego Zoo Wildlife Alliance pada 9 Juli 2024 ini menunjukkan Xin Bao, panda betina berusia hampir empat tahun, di rumah barunya di Kebun Binatang San Diego di San Diego, California, Amerika Serikat. (Xinhua/San Diego Zoo Wildlife Alliance)

Dalam sepekan terakhir, Kebun Binatang San Diego bekerja sama dengan para ahli dari China untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi makanan kedua panda raksasa. Tim menyediakan berbagai macam bambu segar dan bahkan membuat adaptasi lokal dari wowotou, roti tradisional China yang juga disebut “roti panda”, ujar kebun binatang tersebut.

Guna membantu dua beruang hitam-putih tercinta itu menyesuaikan diri dengan rumah baru mereka, tim melakukan latihan adaptasi makanan dan sesi pemantauan berat badan. Selain itu, tim dokter hewan dari kedua negara terus memantau kesehatan panda-panda tersebut, memantau berat badan, nafsu makan, dan indikator kesehatan lainnya setiap hari untuk memastikan mereka berkembang di lingkungan barunya, menurut pihak kebun binatang.

Kebun Binatang San Diego, salah satu kebun binatang yang paling banyak dikunjungi di AS, merupakan kebun binatang AS pertama yang mempunyai program konservasi kooperatif dengan mitra-mitra di China. Terletak di sebelah utara pusat kota San Diego di Balboa Park, kebun binatang ini menjadi rumah bagi lebih dari 12.000 satwa langka dan terancam punah yang mewakili lebih dari 680 spesies dan subspesies.

Pasangan panda itu dipilih dari Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa China (China Conservation and Research Center for the Giant Panda/CCRCGP), yang telah melakukan kerja sama penelitian ilmiah dengan Kebun Binatang San Diego selama lebih dari 25 tahun, dan membuahkan hasil yang bermanfaat dalam perlindungan, pembiakan, serta pengendalian penyakit panda raksasa, dan edukasi publik terkait.

Banner

Panda raksasa merupakan salah satu spesies paling terancam punah di dunia. Hampir 1.900 ekor panda hidup di alam liar, sebagian besar di Provinsi Sichuan dan Provinsi Shaanxi di China, bertambah dari 1.100 ekor pada 1980-an.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan