Jumlah anak amputee (orang yang bagian tubuhnya diamputasi) di Gaza merupakan yang tertinggi di dunia, dengan lebih dari 22.500 orang, atau satu dari empat orang yang terluka selama perang di Gaza, mengalami cedera yang mengubah hidup mereka dan akan membutuhkan layanan rehabilitasi sekarang dan hingga bertahun-tahun mendatang.
Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Saat ini, Gaza memiliki jumlah anak amputee (orang yang bagian tubuhnya diamputasi) per kapita tertinggi di dunia, ungkap Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) pada Selasa (3/12).
Banyak anak-anak di Gaza yang “kehilangan anggota tubuh dan menjalani operasi tanpa anestesi,” ujar Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, melalui platform media sosial X.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada September memperkirakan bahwa lebih dari 22.500 orang, atau satu dari empat orang yang terluka selama perang di Gaza, mengalami cedera yang mengubah hidup mereka dan akan membutuhkan layanan rehabilitasi “sekarang dan hingga bertahun-tahun mendatang.”
“Selama perang ini, orang-orang yang membutuhkan perawatan khusus menderita dalam diam. Kisah mereka jarang sekali diceritakan. Selain itu, perang juga telah menyebabkan epidemi cedera traumatis tanpa adanya layanan rehabilitasi,” sebut Lazzarini.
Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan kurang lebih 250 orang lainnya disandera.
Dalam 24 jam terakhir, militer Israel telah menewaskan 36 orang dan melukai 96 lainnya di Jalur Gaza, menambah jumlah korban tewas menjadi 44.502 dan korban luka-luka menjadi 105.454 sejak pecahnya konflik Palestina-Israel, kata otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza dalam sebuah pernyataan pada Selasa itu.
Laporan: Redaksi