Setidaknya 24 warga Palestina, termasuk enam anak-anak, telah tewas dan 203 terluka selama dua hari serangan.
Jakarta (Indonesia Window) – Kelompok Jihad Islam menembakkan ratusan roket ke Israel pada Sabtu (6/8) sebagai balasa serangan udara Israel yang menggempur Gaza, Palestina. Bentrokan lintas perbatasan berlanjut ke hari kedua, menewaskan sedikitnya 24 orang.
Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza mengatakan, anak-anak termasuk di antara yang tewas akibat ledakan di dekat kamp pengungsi Jabalya, dan menyalahkan Israel. Militer Israel membantah bertanggung jawab, mengatakan ledakan itu disebabkan oleh peluncuran roket Jihad Islam yang gagal.
Sebuah rekaman video yang beredar tampaknya menunjukkan roket diluncurkan dari Gaza pada Sabtu malam (6/8) dan kemudian segera membelok ke area yang dibangun. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman itu secara independen.
Sementara serangan Israel berlanjut, menghantam apa yang dikatakan militer sebagai gudang senjata yang tersembunyi di daerah pemukiman dan menghancurkan sejumlah rumah, Jihad Islam menembakkan roket sampai ke pusat komersial Israel Tel Aviv.
Setidaknya 24 warga Palestina, termasuk enam anak-anak, telah tewas dan 203 terluka selama dua hari serangan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Militan Palestina menembakkan lebih dari 400 roket ke Israel – kebanyakan dari roket ini dicegat, menyalakan sirene serangan udara, sehingga membuat banyak orang berlarian ke tempat perlindungan bom. Tidak ada laporan korban serius, kata layanan ambulans Israel.
Mesir mengatakan pihaknya terlibat dalam pembicaraan intensif untuk menenangkan situasi. Eskalasi lebih lanjut akan sangat tergantung pada apakah Hamas akan memilih untuk bergabung dalam pertempuran bersama kelompok Jihad Islam yang jumlahnya lebih kecil.
Delegasi intelijen Mesir yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ahmed Abdelkhaliq tiba di Israel pada Sabtu (6/8) dan akan melakukan perjalanan ke Gaza untuk pembicaraan mediasi, kata dua sumber keamanan Mesir. Mereka berharap untuk mengamankan gencatan senjata sehari guna melakukan pembicaraan, sumber menambahkan.
“Upaya intensif telah dilakukan malam ini (Sabtu) dan gerakan mendengarkan para mediator, tetapi upaya ini belum mencapai kesepakatan,” kata seorang pejabat Jihad Islam kepada Reuters pada Sabtu malam.
Bentrokan lintas perbatasan, yang menghancurkan lebih dari satu tahun ketenangan relatif di sekitar Gaza, dimulai ketika Israel melancarkan serangan mendadak pada Jumat (5/8), menewaskan seorang komandan senior Jihad Islam dan mengenai serangkaian apa yang dikatakannya sebagai sasaran militer.
Sekitar 2,3 juta warga Palestina memadati Jalur Gaza pesisir yang sempit, dengan Israel dan Mesir dengan ketat membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari daerah kantong dan memberlakukan blokade laut, dengan alasan masalah keamanan.
Israel menghentikan transportasi bahan bakar yang direncanakan ke Gaza sesaat sebelum terjadi serangan pada Jumat (5/8), melumpuhkan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu dan mengurangi listrik menjadi sekitar delapan jam per hari, seraya menarik peringatan dari pejabat kesehatan bahwa rumah sakit akan terkena dampak parah dalam beberapa hari.
Sebagian besar wilayah perbatasan sepi sejak Mei 2021, ketika 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan militan menewaskan sedikitnya 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel tewas.
Amerika Serikat sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, kata Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu (6/8), dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Utusan Timur Tengah PBB dan Uni Eropa menyatakan keprihatinan tentang kekerasan dan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengutuk serangan Israel.
Jalan-jalan Gaza sebagian besar sepi pada Sabtu sore (6/8). Di lokasi di mana komandan tertinggi Jihad Islam Tayseer Al-Jaabari terbunuh, puing-puing, kaca dan perabotan berserakan di sepanjang jalan.
Di Israel, jalan-jalan kota perbatasan sebagian besar kosong sementara kebakaran hutan yang dipicu oleh roket menyebar melalui ladang terdekat.
Jihad Islam mengatakan telah menembakkan rudal ke gerbang internasional utama Israel, Bandara Ben Gurion, tetapi roket itu jatuh sekitar 20 kilometer jauhnya. Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan bandara beroperasi secara normal.
Ketegangan meningkat pekan ini setelah pasukan Israel menangkap seorang komandan Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki, menantang ancaman pembalasan dari kelompok tersebut. Militer mengatakan telah menangkap 19 anggota lagi kelompok itu di sana pada Sabtu (6/8).
Menteri Pertahanan Israel mengatakan puluhan fasilitas roket Jihad Islam di Gaza telah dihancurkan.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid, yang menghadapi pemilihan pada November mendatang, mengatakan operasi itu menggagalkan serangan segera oleh Jihad Islam, yang didukung oleh Iran dan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Barat.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi