Area di sekitar Ka’bah, tempat peziarah menunaikan ritual thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, ditutup pada Maret 2020 untuk menjaganya tetap steril sebagai tindakan pencegahan untuk menahan penyebaran virus corona.
Jakarta (Indonesia Window) – Para jamaah dan pengunjung Masjidil Haram di Makkah kini dapat kembali menyentuh Ka’bah dan sholat di Hijr Ismail (area di sebelah utara Ka’bah berbentuk seperti setengah lingkaran) setelah Pemerintah Arab Saudi pada Selasa (2/8) mengangkat penghalang atau pagar pembatas yang ditempatkan di sekitar Ka’bah untuk memulai musim umroh.
Selain itu, Umat Islam di Masjidil Haram sekarang juga bisa mencium Hajar Aswad atau Batu Hitam yang diletakkan di salah satu sudut bawah Ka’bah.
Pengangkatan pembatas Ka’bah agar bisa digunakan untuk sholat di Hijr Ismail diumumkan oleh Kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Syeikh Abdurrahman bin Abdulaziz Assudais mengumumkan dalam sebuah pernyataan.
Penghalang di sekitar Ka’bah telah ditempatkan selama pandemik COVID-19 sebagai bagian dari tindakan pencegahan penyebaran infeksi virus oleh Pemerintah Kerajaan guna memastikan jarak sosial antarjamaah tetap diterapkan.
Area di sekitar Ka’bah, tempat peziarah menunaikan ritual thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, ditutup pada Maret 2020 untuk menjaganya tetap steril sebagai tindakan pencegahan untuk menahan penyebaran virus corona.
Syeikh Assudais mengatakan bahwa keputusan untuk mengangkat pagar pembatas di sekeliling Ka’bah mencerminkan kepemimpinan Kerajaan dalam memfasilitasi perjalanan suci bagi pengunjung dan jamaah dengan menyediakan mereka lingkungan spiritual teraman di Tanah Suci.
“Kepresidenan bekerja dengan semua sektor yang beroperasi di Masjidil Haram untuk menyambut para peziarah dan memberi mereka semua layanan berdasarkan aspirasi kepemimpinan,” kata Syeikh Assudais dalam pernyataannya.
Musim umroh dimulai pada 30 Juli 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriah, dan ditetapkan pada saat Arab Saudi melonggarkan langkah-langkah yang sebelumnya diambil untuk menghadapi pandemik virus corona.
Pada bulan Maret, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi menetapkan aturan baru untuk mengunjungi Dua Masjid Suci (Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah) setelah Kerajaan membatalkan banyak tindakan pencegahan. Salah satu kelonggaran aturan tersebut adalah jamaah yang ingin menunaikan umroh dan yang berasal dari luar negeri tidak perlu lagi mendaftarkan informasi mengenai vaksinasi untuk mendapatkan izin ibadah.
Rencana reformasi ekonomi oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman bertujuan untuk meningkatkan kapasitas umroh dan haji menjadi 30 juta jamaah setiap tahun yang akan menghasilkan pendapatan sebesar 13,32 miliar dolar AS (50 miliar riyal Saudi) atau setara 198,7 triliun rupiah pada tahun 2030.
Sumber: Arab News
Laporan: Redaksi