Banner

Israel tingkatkan kesiapan militer di dekat Gaza

Anak-anak menyambut seorang tahanan Palestina (tengah) yang dibebaskan di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada 8 Februari 2025. (Xinhua/Ayman Nobani)

Israel meningkatkan kesiapan militer di dekat Gaza, setelah Hamas menuduh Israel berusaha menghindari kewajibannya di bawah perjanjian gencatan senjata.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel meningkatkan kesiapan militer di dekat Gaza, demikian dikatakan pihak militer itu pada Ahad (23/2), setelah Hamas menuduh Israel berusaha menghindari kewajibannya di bawah perjanjian gencatan senjata.

Keputusan tersebut dibuat “setelah penilaian situasional,” kata seorang juru bicara militer Israel, seraya menambahkan bahwa pasukannya sedang meningkatkan “kesiapan militer dan kesiapsiagaan operasional” di daerah perbatasan Gaza.

Tidak ada perubahan pada pedoman untuk populasi dan aktivitas masyarakat.

Sebelumnya pada Ahad, Israel mengumumkan penundaan pembebasan 620 tawanan Palestina yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata itu. Pembebasan mereka merupakan bagian dari tahap akhir kesepakatan pertukaran tahanan-sandera setelah Hamas membebaskan enam sandera Israel pada Sabtu (22/2).

Banner

Anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “dengan sengaja menghalangi perjanjian tersebut” dan melanggar ketentuan-ketentuannya, mengatakan langkah itu menegaskan bahwa Israel “tidak dapat diandalkan dalam memenuhi komitmennya.” Dia meminta para mediator dan komunitas internasional untuk menekan Israel agar membebaskan para tahanan tanpa penundaan.

Israel meningkatkan kesiapan militer
Pasukan Israel ditempatkan di Jalur Gaza dekat perbatasan selatan Israel, setelah mundur dari Koridor Netzarim pada 10 Februari 2025. Pasukan Israel telah mulai menarik diri dari wilayah utama di Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas yang mulai berlaku pada bulan lalu, kata seorang pejabat pemerintah Israel pada Ahad (9/2). (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Perjanjian gencatan senjata tiga tahap yang rapuh tersebut mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan pertempuran selama 15 bulan antara Hamas dan Israel yang telah menghancurleburkan Gaza.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan