Israel tingkatkan kesiapan militer di dekat Gaza

Israel meningkatkan kesiapan militer di dekat Gaza, setelah Hamas menuduh Israel berusaha menghindari kewajibannya di bawah perjanjian gencatan senjata.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel meningkatkan kesiapan militer di dekat Gaza, demikian dikatakan pihak militer itu pada Ahad (23/2), setelah Hamas menuduh Israel berusaha menghindari kewajibannya di bawah perjanjian gencatan senjata.
Keputusan tersebut dibuat “setelah penilaian situasional,” kata seorang juru bicara militer Israel, seraya menambahkan bahwa pasukannya sedang meningkatkan “kesiapan militer dan kesiapsiagaan operasional” di daerah perbatasan Gaza.
Tidak ada perubahan pada pedoman untuk populasi dan aktivitas masyarakat.
Sebelumnya pada Ahad, Israel mengumumkan penundaan pembebasan 620 tawanan Palestina yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata itu. Pembebasan mereka merupakan bagian dari tahap akhir kesepakatan pertukaran tahanan-sandera setelah Hamas membebaskan enam sandera Israel pada Sabtu (22/2).
Anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “dengan sengaja menghalangi perjanjian tersebut” dan melanggar ketentuan-ketentuannya, mengatakan langkah itu menegaskan bahwa Israel “tidak dapat diandalkan dalam memenuhi komitmennya.” Dia meminta para mediator dan komunitas internasional untuk menekan Israel agar membebaskan para tahanan tanpa penundaan.

Perjanjian gencatan senjata tiga tahap yang rapuh tersebut mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan pertempuran selama 15 bulan antara Hamas dan Israel yang telah menghancurleburkan Gaza.
Laporan: Redaksi