Pengembangan proyek gas dan LNG antara Iran dan Rusia telah diteken, dan akan mencakup pembangunan sejumlah komplek gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di Iran serta pengembangan ladang gas dan jalur transmisi ekspor gas Iran.
Teheran, Iran (Xinhua) – Menteri Perminyakan Iran Javad Owji pada Rabu (9/11) mengatakan bahwa kementeriannya telah meneken perjanjian kerja sama senilai hampir 40 miliar dolar AS dengan raksasa energi Rusia Gazprom.
Pihak Iran akan menindaklanjuti progres perjanjian itu, yang mencakup pembangunan sejumlah komplek gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di Iran serta pengembangan ladang gas dan jalur transmisi ekspor gas Iran, lapor kantor berita resmi Iran IRNA, mengutip pernyataan Owji.
Iran telah memulai pertukaran produk minyak dan minyak bumi dengan Rusia dan sedang membahas kemungkinan pertukaran gas dengan Rusia, ujar Owji, seraya menambahkan dirinya berharap kesepakatan semacam ini dapat diwujudkan pada musim dingin tahun ini.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Diplomasi Ekonomi Mehdi Safari pada Oktober menyampaikan bahwa rencana Iran adalah mengimpor gas Rusia sembari mengekspor gas Iran ke pasar luar negeri. Dia juga mengatakan langkah ini akan menguntungkan negaranya dengan memangkas biaya transfer gas Iran dari wilayah selatan negara tersebut ke utara.
Pusat gas alam
“Turki akan menjadi pusat untuk gas alam. Dalam diskusi terakhir kami, kami sepakat dengan Putin tentang masalah ini. Kami akan membangun pusat di sini dengan gas Turki yang berasal dari Rusia.”
Menyusul konflik antara Rusia dan Ukraina, banyak negara maju kemungkinan akan menghadapi masalah pasokan pangan dan energi, namun Turki berada dalam posisi yang lebih baik, tutur Erdogan.
“Kami berupaya untuk mengatasi krisis dengan kerugian seminimal mungkin, dan bahkan mengubah krisis menjadi peluang besar bagi negara dan bangsa kami,” katanya.
Putin mengusulkan untuk menjadikan Turki sebagai pusat gas alam dalam pertemuan dengan Erdogan di Astana beberapa waktu lalu. Usulan itu muncul saat pipa Nord Stream yang mengalirkan gas Rusia ke Eropa mengalami kebocoran dalam serangkaian ledakan.
Pascaledakan di dua jalur pipa Nord Stream, TurkStream, jalur pipa gas alam yang mengalir dari Rusia ke Turki, bersama dengan jalur transit terbatas melalui Ukraina, hampir menjadi rute terakhir yang tersisa karena Rusia telah memangkas pengiriman gas ke Eropa.
*1 dolar AS = 15.654 rupiah
Laporan: Redaksi