Banner

Kunjungan Presiden RI ke Jepang perkuat perdagangan dan investasi bilateral

Presiden RI Joko Widodo dan PM Jepang Fumio Kishida memberikan pernyataan pers bersama di Tokyo pada Rabu (27/7/2022). (Sekretariat Kabinet RI)

“Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai monentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.”

 

Jakarta (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melakukan pertemuan di Kantor PM Jepang di Tokyo pada Rabu pagi, dan bersepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara.

“Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” ucap Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama usai pertemuan, demikian keterangan tertulis dari Sekretariat Kabinet RI yang diterima di Jakarta, Rabu.

IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnersip Agreement) merupakan  kesepakatan  kemitraan  ekonomi  antara  Indonesia  dan  Jepang  yang dilandasi dengan prinsip EPA (Economic Partnership Agreement). 

IJEPA ditandatangani oleh kepala negara Indonesia dan  Jepang  pada  20  Agustus  2007  di  Jakarta dan mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2008 (entry into force).  

IJEPA dilandasi  oleh tiga  pilar  utama  yaitu  liberalisasi,  fasilitasi  investasi/perdagangan  dan  kerja sama.

investasi bilateral ri jepang
Foto 1: Sambutan Pemerintah Jepang untuk kunjungan Presiden Republik Indonesia di Tokyo pada Rabu (27/7/2022). (Sekretariat Kabinet RI)

Secara khusus Presiden RI meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan investasi bilateral dalam bentuk penurunan tarif akses pasar untuk beberapa produk Indonesia antara lain tuna, pisang, nanas dan mangga.

Dalam bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia, dan mengapresiasi proyek-proyek yang diselesaikan oleh Jepang tepat waktu. Kepala negara juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

“Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan jalan tol akses Patimban. Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela,” terang presiden.

Presiden Jokowi juga menyampaikan harapkan agar ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang dapat mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta pembangunan sektor kesehatan dan pangan.

“Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target net zero emission Indonesia melalui advokasi innovative technology, seperti teknologi hidrogen dan amonia,” ujar kepala negara.

Dalam pernyataan persnya, Presiden Jokowi juga menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang, dengan harapan Pemerintah Jepang dapat mendukung dalam upaya mempersiapkan kemampuan dan keahlian mereka.

Di akhir keterangannya terkait isu regional dan global, Presiden RI menyampaikan penghargaan atas dukungan Jepang terhadap Presidensi Indonesia di G20 sehingga Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi global.

“Untuk Kawasan Indo-Pasifik, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN dan Jepang menjadi Ketua G7. Kami akan terus berkoordinasi dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan, agar lebih memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan dunia. Terima kasih Perdana Menteri Kishida, sampai berjumpa di KTT G20 di Bali,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara itu, PM Kishida dalam keterangannya menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Jepang. 

Sejak kunjungannya ke Indonesia pada akhir April lalu, PM Kishida mengaku senang dapat kembali bertemu untuk bertukar pandangan dengan timpalannya dari Indonesia secara terbuka, dan hal tersebut merupakan bukti eratnya hubungan antara kedua negara.

“Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai monentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara,” ucap PM Kishida. 

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan