Jakarta (Indonesia Window) – Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Jose Tavares, meresmikan Indonesia-Russia Youth Association (IRYA) secara hybrid (langsung dan daring) pada Selasa (29/12).
Asosiasi Pemuda Indonesia-Rusia tersebut diresmikan oleh Dubes Tavares Bersama pengurus IRYA dan mahasiswa Indonesia di Rusia yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira).
IRYA merupakan salah satu wadah perhimpunan yang menjembatani hubungan antara generasi muda Indonesia dan Rusia.
Dalam sambutannya, Dubes Tavares menyampaikan bahwa IRYA diharapkan lebih menguatkan people-to-people contact (hubungan antarmasyarakat), khususnya antara generasi muda Indonesia dan Rusia.
Peluncuran IRYA juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
“IRYA sangat penting sebagai jembatan hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia,” kata Dubes Tavares.
“Ini merupakan bagian dari bukti eratnya hubungan Indonesia dan Rusia, tidak saja di kalangan pemerintah, tapi juga di kalangan pemuda kedua negara,” tambahnya.
Dubes menekankan bahwa peran generasi muda, khususnya mahasiswa, sangat besar dalam mengembangkan hubungan antarbangsa.
Pembentukan IRYA dipelopori oleh para generasi muda Indonesia, yang merupakan mahasiswa, di Rusia, dan generasi muda Rusia yang juga mahasiswa dan akademisi, serta pecinta Indonesia.
Menurut dubes, IRYA dan Permira dapat bersinergi dalam rangka menguatkan hubungan kedua bangsa.
Sementara itu Ketua IRYA, Alfachreza Azure, mengatakan IRYA diharapkan dapat menjadi bagian dari diplomasi kedua bangsa.
Anggota IRYA tidak hanya mahasiswa, tapi juga generasi muda lainnya, termasuk kalangan profesional.
“Kita ingin menjembatani pemuda kedua bangsa supaya semua yang kita aspirasikan dapat tersalurkan, baik melalui hubungan baik antara Indonesia dan Rusia, maupun kegiatan-kegiatan diplomasi yang berupa soft power diplomacy”, kata Alrachreza, mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh program master Hubungan Internasional dari Peoples’ Friendship University of Russia (RUDN University) di Moskow.
Hubungan Indonesia dan Rusia terus berkembang, antara lain di bidang pendidikan dan people-to-people contact.
Setiap tahun jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia bertambah. Sebagian besar dari mereka menempuh pendidikan melalui program beasiswa pemerintah Rusia.
Saat ini tercatat lebih dari 700 mahasiswa Indonesia belajar di 38 kota di Rusia, dari Kaliningrad di wilayah paling barat, hingga Vladivostok di wilayah paling timur.
Ketua Permira Pusat, Teguh Imanullah yang tengah menempuh kuliah di Kota Belgorod mengatakan, Permira telah berdiri 22 tahun dan terus berupaya menjaga persatuan dan persaudaraan sesama mahasiswa Indonesia di Rusia.
Selain belajar, mahasiswa juga berperan dalam mempromosikan Indonesia di Rusia dan menjadi bagian dari hubungan Indonesia-Rusia.
“Kami saling membantu, seperti pada masa pandemik ini dengan dibentuknya Satgas COVID-19,” kata Teguh.
Dubes Jose Tavares berpesan kepada mahasiswa Indonesia di Rusia untuk senantisa menjaga kesehatan diri dan mematuhi protokol kesehatan karena pandemic COVID-19 belum berakhir.
Dubes juga mengimbau para mahasiswa Indonesia di Rusia untuk selalu menjaga persatuan, kesatuan, nama baik bangsa Indonesia, dan belajar dengan tekun hingga mencapai cita-cita.
Laporan: Redaksi