Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia telah memprakarsai pendirian pusat keunggulan teknologi batu bara bersih atau Clean Coal Technology, Centre of Excellence (CCT COE).
Fasilitas tersebut direncanakan berlokasi di Sentra Teknologi Batu Bara Palimanan, Jawa Barat.
“Indonesia berharap kerja sama dalam ASEAN Forum on Coal dapat menjadi think tank untuk mempromosikan penggunaan clean coal technology bersamaan dengan pergerakan ASEAN ke arah transisi energi yang lebih bersih dan ekonomi rendah karbon,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, pada pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-38 yang dilaksanakan secara virtual pada 19-20 November 2020.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Vietnam sebagai tuan rumah, Arifin menyampaikan perlunya transisi energi ASEAN yang tidak hanya berfokus pada peralihan bahan bakar fosil ke energi terbarukan, namun juga peralihan ke energi dan teknologi yang lebih bersih serta terjangkau.
Keberadaan CCT COE penting untuk meningkatkan kerja sama internasional, termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan, serta transfer teknologi di antara anggota ASEAN.
Dukungan dari seluruh Negara Anggota ASEAN dan tiga negara mitra wicara AMEM+3 (Jepang, Korea, dan China) diharapkan dapat mewujudkan CCT COE dan meningkatkan kemampuannya dalam hal keahlian, fasilitas dan sumber daya.
Dalam rangkaian acara itu, para Menteri Energi ASEAN juga mengadakan pertemuan East Asia Summit Energy Minister Meeting (EAS-EMM) yang meliputi AMEM+3 ditambah Amerika Serikat, Australia, India, Selandia Baru, dan Rusia.
Pertemuan AMEM ke-38 juga menghadirkan Badan Energi Internasional (IEA) dan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) guna melihat perspektif energi global dan kaitannya dengan kawasan ASEAN.
Laporan: Redaksi