Feature – Merek-merek kecantikan China kian populer di Indonesia

Seorang karyawan menyortir pesanan-pesanan belanja online di Toko Mutiara Indah di Jakarta pada 10 November 2023. (Xinhua/Xu Qin)

Indonesia merupakan pasar industri kecantikan terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang berkelanjutan, kelas menengah yang berkembang pesat, populasi urban yang terus bertambah, serta kesadaran akan kecantikan yang makin meningkat.

 

Jakarta (Xinhua) – Bagi seorang wanita, produk perawatan kulit yang bermanfaat bagi kecantikan dan keanggunan tidak boleh dilewatkan. Dalam sebuah pameran kecantikan di Jakarta, Dewanti Ariestyanti Wardhana (26), seorang warga Jakarta, berdiri di dekat stan Skintific Cosmetics, merek kecantikan asal China yang sedang naik daun di Indonesia.

Dewanti mengatakan kepada Xinhua bahwa sejak tahun lalu, dia mulai menggunakan merek perawatan kulit asal China setiap harinya untuk mencuci muka, memakai serum wajah, dan melembapkan kulit.

“Sebelumnya saya memakai produk perawatan kulit dari Korea (Selatan), tetapi saya beralih ke Skintific China karena lebih cocok di wajah saya,” ujarnya.

Kemiripan antara kulit masyarakat Indonesia dan China berperan dalam hal preferensi, dan merek-merek kecantikan dari Barat tidak dirancang untuk iklim tropis di Indonesia, sambungnya, seraya menjelaskan bahwa popularitas merek-merek asal China kian meningkat di pasar produk perawatan kulit Indonesia.

Nurul Qomariah, seorang warga Bekasi, Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu konsumen setia merek perawatan kulit Bioaqua yang berbasis di China. Di pameran yang digelar selama empat hari dan ditutup pada Minggu (9/6) tersebut, Qomariah membeli rangkaian produk Bioaqua.

Qomariah mengaku telah menggunakan produk Bioaqua selama lebih dari dua tahun sejak beralih dari beberapa merek Barat. “Produk perawatan kulit China lebih terjangkau dibandingkan merek kecantikan dari Barat dan Korea (Selatan), serta memiliki kualitas yang lebih baik dan rangkaian yang lebih lengkap. Saya juga sudah mencoba Skintific,” ungkapnya.

Qomariah mengungkapkan ketertarikannya untuk mencoba Chando, merek premium asal China yang debut di Indonesia pada September lalu.

Merek-merek perawatan kulit dari China kini banyak diminati di Indonesia. Menurut sejumlah laporan lokal, produk perawatan kulit dari China memimpin penjualan di pasar e-commerce Indonesia.

Institute for Development of Economics and Finance yang berbasis di Jakarta melaporkan bahwa pada tahun lalu, merek-merek China telah melampaui merek-merek lokal ternama dalam hal popularitas, dan pergeseran ini dapat dikaitkan dengan pengaruh platform media sosial, seperti TikTok, yang memainkan peran penting dalam mempromosikan produk China.

Pameran kecantikan tersebut juga memperkenalkan merek kecantikan baru asal China, yakni Judydoll, sebuah merek makeup yang berbasis di Shanghai, yang menghadirkan puluhan varian makeup.

Manajer Pemasaran Judydoll Indonesia Clarissa Merry mengatakan bahwa, sebelum diperkenalkan, tim Judydoll telah melakukan riset mendalam terhadap pasar Indonesia untuk memastikan produknya dapat memenuhi kebutuhan konsumen di negara ini.

“Kami telah berbicara dengan ratusan konsumen dan pengecer Indonesia untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan dan budaya unik dari pengguna produk kecantikan Indonesia,” tuturnya.

Wahab Afwan, seorang pakar kajian budaya di Universitas Padjadjaran, mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar industri kecantikan terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang berkelanjutan, kelas menengah yang berkembang pesat, populasi urban yang terus bertambah, serta kesadaran akan kecantikan yang makin meningkat.

“Indonesia merupakan target penting untuk pemasaran kosmetik global,” ujarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan