Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang kesehatan, terutama selama masa pandemik COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat bertemu timpalannya dari Korea Selatan, Chung Eui-yong, yang tengah melakukan kunjungan ke Asia Tenggara.
“Saya menyampaikan tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam hubungan bilateral kedua negara. Pertama adalah pentingnya peningkatan kerja sama kesehatan,” kata Menlu RI dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Di masa sulit selama pandemik COVID-19, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menjalin kerja sama kesehatan dengan Indonesia, di antaranya adalah pengadaan APD (alat pelindung diri), peralatan diagnostik dan obat-obatan.
“Selain itu, saya juga menyambut baik beberapa kerja sama yang tengah berlangsung, antara lain pengembangan vaksin, kerja sama antara PT. Kalbe Farma dan Genexine yang rencananya akan melakukan uji klinis tahap kedua dan ketiga di Jakarta dan Jawa Tengah pada Juli 2021,” terang Menlu RI.
Jika semua tahapan dapat dilewati dengan baik, diharapkan vaksin akan tersedia di akhir tahun 2021, imbuhnya.
“Kedua adalah kerja sama pengembangan terapeutik, kerja sama antara National Institute of Health Research and Development and Daewoong Infion, serta PT Kalbe Farma dan Genexine (GX-17) dalam memproduksi obat COVID-19 yang saat ini sudah dalam tahap pengujian,” lanjut Retno.
Selain itu, Indonesia dan Korea Selatan juga menjalin kerja sama untuk mengembangkan alat diagnostik, dengan rencana investasi perusahaan diagnostik Korea SD Biosensor dan Sugentech untuk membuka pabriknya di Indonesia.
Laporan: Redaksi