Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia diperkirakan membutuhkan 600.000 sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi digital per tahun seiring dengan pertumbuhan sektor ini yang demikian.

Pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Tanah Air tidak diimbangi dengan jumlah SDM yang cukup, kata Komisaris Bukalapak Bambang Brodjonegoro dalam webinar Talent Gap in Digital Economy Era (kesenjangan talenta di era ekonomi digital) yang dipantau di Jakarta, Selasa.

“Pemerintah harus mencari cara untuk bisa mengatasi kesenjangan SDM di sektor ekonomi digital. Salah satunya mengajak kerja sama perusahaan digital dan juga perusahaan rintisan untuk mencari cara tercepat mengatasi kekurangan SDM di ekonomi digital,” kata Bambang.

Dia menambahkan bahwa pada tahun 2030 kebutuhan SDM ekonomi digital diperkirakan mencapai 17 juta orang, dengan lima jenis pekerjaan yang paling diminati terkait teknologi informasi, yaitu back end developer, front end developer, android developer, full stack developer dan data scientist.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan, kampus mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang ekonomi digital.

Menurut dia, saat ini sekitar 20 persen kampus di Indonesia sudah mempunyai program studi informatika dengan jumlah total mahasiswa mencapai setidaknya 1 juta orang.

“Jadi setiap tahun, ada sekitar 100.000 lulusan yang siap pakai di industri teknologi informasi. Namun, jumlah ini masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan teknologi informasi. Karena itu, kampus harus mempunyai strategi khusus untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar bisa siap pakai,” kata Nizam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan