Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia berpeluang mengekspor arang ke Kuwait karena budaya masyarakat setempat yang gemar berkumpul bersama kerabat sembari menikmati hidangan yang diproses dengan arang kayu terbaik.
Kedutaan Besar RI di Kuwait pada Ahad (15/11) mengunjungi fasilitas penyimpanan arang kayu Mohamad Al Jahili General and Trading Company, seorang importir arang kayu asal Indonesia.
“Kualitas arang kayu Indonesia adalah pilihan favorit untuk masyarakat Kuwait,” ujar Kassim Alkanatara yang merupakan pemilik perusahaan tersebut.
Jenis arang kayu yang berkualitas baik adalah yang tidak memercikan api dan abu atau sisa pembakaran yang berwarna putih.
Selain arang kayu, ekspor arang dari tempurung atau batok kelapa adalah alternatif bahan bakar yang sedang digenjot oleh Indonesia.
Menurut Kassim arang kelapa lebih banyak digunakan untuk shisha, sedangkan arang kayu membuat daging yang dibakar lebih cepat matang dan lembut.
Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Tri Tharyat mengatakan kegiatan ekspor arang kayu Indonesia ke Kuwait adalah salah satu bentuk perluasan komoditi ekspor non migas Indonesia ke pasar Timur Tengah.
Dubes Tharyat juga mencatat beberapa masukan penting dari pengimpor mengenai pentingnya ketepatan waktu pengiriman, pemeliharaan kualitas produk yang stabil dan harga kompetitif yang perlu dipertahankan.
Sejak 2018, perusahaan Al Jahili mengimpor arang kayu dari dua eksportir Indonesia asal Jawa Timur dan Jakarta.
Pada kondisi normal kebutuhan impor mencapai lima kontainer setiap bulan.
Data Kementerian Perdagangan tahun 2019 menunjukkan nilai ekspor arang kayu Indonesia ke Kuwait sejak 2015 mencapai 2,8 juta dolar AS (sekitar 39,5 miliar rupiah) per tahun, dan termasuk 10 besar komoditas ekspor non migas unggulan nasional ke Kuwait.
Laporan: Redaksi