Jakarta (Indonesia Window) – Iklan yang disebarkan oleh dua perusahaan dengan membuat klaim palsu tentang penggunaan masker kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona telah dilarang.
Pihak berwenang di bidang periklanan Inggris, Advertising Standards Authority (ASA), memutuskan bahwa klaim oleh Easy Shopping 4 Home Ltd dan Novads OU telah melanggar kode etiknya, demikian laporan BBC yang dikutip di Jakarta, Rabu.
“Iklan-iklan itu menyesatkan, tidak bertanggung jawab, dan cenderung menimbulkan ketakutan tanpa alasan yang dapat dibenarkan,” kata pihak ASA.
Keputusan penghentian tersebut diberlakukan atas iklan oleh Easy Shopping 4 Home Ltd, yang muncul di situs jejaring Amazon, dan iklan oleh Novads OU untuk masker Oxybreath Pro yang muncul di situs jejaring Scottish Sun melalui jaringan Taboola dan situs lainnya.
Salah satu iklan Oxybreath Pro menyatakan: “Merupakan hal yang meremehkan untuk mengatakan bahwa ada kepanikan di mana-mana.”
“Saran terbaik yang saya dengar adalah tetap tenang dan mengambil tindakan praktis untuk melindungi diri Anda.
“Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri Anda adalah dengan mendapatkan masker kesehatan berkualitas tinggi yang dapat melindungi Anda dari: virus, bakteri, dan polutan udara lainnya.”
Menyesatkan
ASA mengatakan iklan itu “menyesatkan” karena klaim itu bertentangan dengan saran resmi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat yang menyerukan masyarakat untuk lebih banyak mencuci tangan guna mencegah penyebaran virus.
Seorang juru bicara mengatakan Public Health England memberitahu ASA “bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan masker kesehatan sebagai cara perlindungan dari virus corona”.
“Kami memahami ada sedikit bukti tentang manfaat penggunaannya di luar pengaturan klinis,” kata ASA dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan bahwa “penggunaan masker yang berkepanjangan kemungkinan akan mengurangi kepatuhan untuk menjaga kebersihan universal yang baik”, seperti sering mencuci tangan.
Direktur medis layanan kesehatan Inggris NHS, Prof. Stephen Powis, mengatakan perusahaan-perusahaan yang ingin memaksimalkan keuntungan dengan mendorong produk yang berseberangan dengan saran resmi benar-benar berbahaya dan patut dilarang.”
Dia menyerukan agar perusahaan-perusahaan bertanggung jawab dalam memainkan peran mereka dalam menangani wabah dengan merencanakan karyawan bekerja dari rumah, mendorong upaya menjaga kebersihan dan mendesak siapa pun yang berkepentingan untuk mencari informasi lebih lanjut di NHS.
Jumlah kasus virus corona di Inggris naik dari 39 menjadi 51 pada Selasa (3/3), dengan lebih dari 90.000 terinfeksi secara global di lebih dari 50 negara.
Laporan: Redaksi